Tantangan KBB#34 ini beneran membuat gemes. Tantangannya membuat bika ambon, cake paling antik sedunia. Jiahahhahaa *lebay. Gimana nggak antik, namanya Bika Ambon, tapi banyak ngetopnya dijual di kota Medan, Sumatera Utara. Hehehhee. Entah apa yang membuat nama cake ini menjadi Bika Ambon, yang pasti membuat cake ini bikin merengut. Gak bisa bagus euy jadinya . Gak pinter - pinter dari dulu, heran...
Dapat resep dari surat tjinta KBB yang dikirim host. Sudah dibaca baik - baik setiap tahap. Sepertinya tidak ada yang terlewat.
KBB#34: Made in Indonesia
Resep
BIKA AMBON
by Rachmah Setyawati
by Rachmah Setyawati
Bahan Biang :
50 gr Tepung Terigu
20 gr Ragi
25 gr Gula Pasir
3 gr Garam Halus
100 ml Air Kelapa
50 gr Tepung Terigu
20 gr Ragi
25 gr Gula Pasir
3 gr Garam Halus
100 ml Air Kelapa
Bahan lainnya :
250 gr Tepung Tapioka/Kanji
12 butir kuning telur
4 butir putih telur
275 gr Gula Pasir
250 gr Tepung Tapioka/Kanji
12 butir kuning telur
4 butir putih telur
275 gr Gula Pasir
Bahan Cair :
500 ml Santan mentah kental (dari 2 butir kelapa utuh)
2 gr Garam halus
3 btg Serai
8 lbr daun jeruk (buang tulang daunnya)
2 lbr daun pandan
500 ml Santan mentah kental (dari 2 butir kelapa utuh)
2 gr Garam halus
3 btg Serai
8 lbr daun jeruk (buang tulang daunnya)
2 lbr daun pandan
Cara membuat :
1. Aduk bahan biang. Taruh dlm baskom ragi instant, tepung terigu, lalu gula pasir dan garam halus. Tuangi air kelapa, uleni /aduk dengan tangan hingga merata, lalu tutup baskom dengan lap/plastik wrap, diamkan hingga 30-45 menit. Biarkan hingga adonan biang mengembang.
1. Aduk bahan biang. Taruh dlm baskom ragi instant, tepung terigu, lalu gula pasir dan garam halus. Tuangi air kelapa, uleni /aduk dengan tangan hingga merata, lalu tutup baskom dengan lap/plastik wrap, diamkan hingga 30-45 menit. Biarkan hingga adonan biang mengembang.
2. Sambil menunggu adonan biang mengembang, masak santan kental beserta garam halus, serai, daun jeruk dan daun pandan , hingga panas saja (tidk sampai mendidih). Sisihkan , biarkan dingin suhu ruang.
3. Kocok semua telur dan gula pasir hingga mengental. Kemudian ambil adonan biang, campurkan dengan tepung tapioka/kanji, aduk menggunakan tangan merata. Lalu tambahkan adonan telur kental tadi ke dalamnya sedikit demi sedikit sambil terus diaduk tangan. Gerakkan telapak tangan naik turun saat mengaduknya (dikeplok-keplok), hingga tercampur merata semua adonan. Kemudian masukkan santan kental yang sudah disaring terlebih dahulu. Aduk rata kembali menggunakan tangan,dgn cara yg sama dikeplok-keplok hingga adonan tercampur rata dengan tekstur yg halus (sekitar hampir 20menit), kemudian diamkan adonan ini hingga 3 jam (tutup atas dgn lap/plastic wrap).
4. Setelah 3 jam, olesi tipis2 seluruh permukaan loyang dgn minyak goreng. Alasi permukaan dasar loyang dgn kertas roti dan poles lagi minyak goreng.
5. Panaskan oven dengan panas sedang (sekitar 160 derajat celcius) - api bawah saja. Letakkan sejenak loyang tadi sekitar 15 menit di dalam oven, kemudian keluarkan dan tuang adonan ke dalam loyang.
6. Masukkan loyang berisi adonan ke dalam oven, panggang di rak paling bawah, buka sedikit pintu oven , hanya hingga adonan bika ambon dlm loyang sudah terlihat berlubang2 permukaan atasnya (pertanda sudah mulai terbentuk serat pd adonan bika ambon, baru kemudian tutup pintu oven , lanjutkan pemanggangan hingga matang sempurna, sekitar 40-50menit.
Lakukan tes tusuk untuk lebih menyakinkan apakah kue sdh matang sempurna. Setelah matang, matikan api bawah oven,
Lalu nyalakan api atas, panggang sejenak/hingga permukaan bika ambon terlihat lebih kecoklatan.
7. Matikan api oven, keluarkan bika ambon, diamkan di suhu ruang hingga dingin, baru kemudian gunakan pisau kecil tajam, untuk membantu mengeluarkan bika ambon dari loyangnya.
Keterangan : untuk loyang kotak ukuran 20X20X7/10cm
Tahap demi tahap rasanya sudah dikerjakan sesuai perintah resep. Percobaan pertama, ketika adonan yang sudah difermentasi 3 jam, masuk ke loyang yang sudah dipanaskan 15 menit sebelumnya dalam oven , rupanya kertas alas terangkat ke atas. whoooop. Dan aku baru sadar setelah 15 menit dipanggang, karena ada pekerjaan lain. Duuh, nggak muncul deh tuh lubang - lubang di atas permukaan cake. Setelah matang dan dingin, bika kuiris, dan sesuai dugaaan, gak muncul tuh serat - serat cantiknya. Yaaaaaah, kuciwa deh. Masih penasaran pengen coba lagi dong.
Lalu beberapa hari kemudian percobaan kedua dilakukan, sesuai petunjuk resep juga sama plek. Baca diskusi di milis , katanya sebelum adonan dimasukkan ke loyang panas, kertas alas dioles lagi dengan minyak, inipun sudah kulakukan. Tapi ternyata kejadian, itu kertas alas terangkat lagi. Belajar dari pengalaman pertama, nggak mau kecolongan dong, buru- buru kertas kuangkat dan kubuang. Mulai ada tuh beberapa lubang muncul di permukaan cake. Udah mulai seneng aja tuh, kayanya lebih baik nih.
Setelah matang dan dingin, Bika Ambon aku iris, daaaaaaaan...akupun meringis. Gak bagus juga hasilnya. Serat hanya muncul di bagian bawah cake, berhenti di tengah. Mandeg, mogok. Seperti kembang api tak meletus. Seperti ilalang tak menjulang. Seperti hujan gerimis nanggung. Bete banget deh. Beragam kebingungan mendera jiwa, halaaahhh. Kira - kira apa ya penyebabnya. Api atas sudah jelas tidak dipakai. Adonan sudah tepat 20 menit dikeplok-keplok. Pintu oven sudah dibuka sedikit. Apa doooong penyebabnya, bingung aku nih..
Tapi ya sutralah, sudah diusahakan 2 kali, masih belum semangat lagi memecahkan misteri Bika Ambon ini. Yang penting hasil yang sekarang ini dilaporkan dulu, sebagai bukti usaha walaupun bikin manyun. Hhihihhiii. Nanti kalau lagi senggang mau coba lagi, harussss!! Yang sekarang ini, cukuplah menikmati indahnya pori - pori dari foto Bika di logo lulus ini.