Selasa, 14 Mei 2013

Family Trip : Pulau Belitung part 1

Rencana untuk trip keluarga besar ke Belitung, sudah jadi bahan pembicaraan sejak tahun lalu. Gongnya mulai terasa saat malam tahun baru 2013, mendadak langsung booked tiket pesawat sejumlah lebih dari 20 seat, sampai orang kartu kredit langsung menelepon konfirmasi transaksi yang terlihat aneh itu. Penambahan tiket selanjutnya dilakukan bertahap, menyusul konfirmasi masing masing pihak .

Karena jam keberangkatan pesawat pukul 06.20, maka kami berangkat dari Duren Sawit pukul 03.30 pagi buta. Dengan adanya 21 orang yang akan berangkat (sisanya berangkat dari lokasi lain) bisa terbayang kan hebohnya rumahku dini hari itu. Tapi jadi seru, mulai dari antri mandi, anak - anak kecil yang kelewat semangat ngoceh kenapa kami tidak segera berangkat, menghitung bagasi yang banyak , pengaturan tempat duduk di bis, wah pokoknya heboooh! Juga suasana riuh saat di bandara, ketika rombongan lain berkumpul, totally 36 orang berangkat, kebayang bagasinya buanyaknya minta ampun.


Tiba di Bandara H.A.S Hanandjoedin di Kota Tanjung Pandan jam 07.30 , matahari masih sepenggalan ufuk, baru mulai menampakkan sinarnya. menyambut kami sekeluarga besar, seakan berteriak nyaring. Welcome to Belitung, saudara-saudara!!




Menggunakan 2 bis, rombongan kami bergerak menuju dalam kota Tanjung Pandan, untuk sarapan Mie Belitung. Mie Belitung adalah makanan khas Belitung yang konsepnya hampir sama dengan Mie Rebus Medan atau Mie Celor Palembang. Mie disiram kuah kaldu udang. Mie Belitung yang kami makan posisinya di dekat Bundaran Batu Satam, Tanjung Pandan. Namanya Mie Atep.



Entah karena lapar, Mie Belitung - Atep ini enak banget. Kuahnya segar tidak eneg. Bumbunya juga pas. Apalagi dihidangkan bersama sirup jeruk Kunci, segerr. Ada yang nambah sampai 2 piring lho, siapa ya? *lirik-lirik perut*


Setelah selesai sarapan , perjalanan kami lanjutkan menuju Kota Gantong. Kota ini menjadi terangkat namanya setelah film Laskar Pelangi diluncurkan. Di sini juga masih ada replika sekolah SD. Muhamadiyah, tempat syuting film tersebut dilakukan.

Cuaca panas terik siang itu menemai perjalanan kami menuju lokasi tersebut. menginjakkan kaki di tanah berpasir, lalu memandang gundukan tanah bukit pasirnya bikin mata silau. Kami hanya berfoto di tempat ini. Bangunan kayunya sudah lapuk diterpa cuaca. lingkungan sekitarnya juga tidak ada hal menarik lainnya.





Di Gantong kami juga mengunjungi Museum Kata Andrea Hirata. Andrea Hirata dikenal sebagai penulis tetralogi Laskar Pelangi. Museum ini dibangun oleh Andrea dari royalty penjualan bukunya. Museum ini didekasikan Andre untuk dunia sastra Indonesia. Di Museum ini terdapat banyak puisi- puisi karya Andrea juga beberapa cerpen yang belum pernah terbit. Juga banyak dipajang foto - foto cuplikan adegan film Laskar Pelangi.








Lepas dari Gantong, kami bergerak ke kota Manggar. Posisinya di Belitung Timur. Dari Gantong ke Manggar kurang lebih 1 jam. Kota Manggar ini juga salah satu lokasi pengambilan gambar film Laskar pelangi dan sekuelnya Sang Pemimpi. Kota ini sering disebut sebagai kota seribu warung kopi, karena saking banyaknya deretan warung kopi di kota ini. Menurut penuturan tour leader kami, budaya masyarakat setempat untuk berkumpul bercengkerama di warung kopi ini khususnya malam Kamis dan malam Minggu.Karena hari itu hari Jumat, kami berhenti di Restauran vega, di tepi Danau Bandung. Sementara yang laki - laki Sholat Jumat, kami beristirahat sambil makan siang sambil menikmati suasana pinggir danau.



Lauk yang terhidang kebanyakan sea food. rasanya tidak terlalu istimewa. Sate Cumi Bakarnya yang rada lumayan, lembut dan cuminya terasa segar. Restauran Vega ini terasa nyaman karena areanya yang luas, jadi sangat menyenangkan buat anak - anak kecil berlarian bermain kesana kemari. Melepas penat juga sudah dari pagi buta di perjalanan.






Setelah sesi istirahat di Manggar, kami bergerak menuju Utara Belitung, ke Pantai Tanjung Tinggi. Pantai ini juga sangat terkenal dikunjungi wisatawan, karena dijadikan lokasi syuting film Laskar Pelangi. Pantai Tanjung Tinggi tersaji indah di depan mata kami dengan pasir putihnya yang lembut, dan hamparan batu granit besar yang tersebar di area pantai. Air lautnya jernih berwarna biru kehijauan. Meskipun sore itu masih terasa terik, tanpa pikir panjang, kami langsung bermain di pantai. Mandi air laut, dan memanjat batu - batu granit yang besar itu.














Kami tuntaskan perjalanan hari pertama kami di Belitung ini di birunya pantai Tanjung Tinggi. Hingga nyaris matahari tenggelam, kami masih asyik bermain air dan berenang. Sepertinya anak - anak pun tidak mengeluh kelelahan saking senangnya menikmati suasana. Di pinggiran pantai, banyak terdapat warung - warung makan tempat kami bisa mandi dan menyantap makan malam yang super lezat. dari sini, kami langsung masuk ke hotel beristirahat.

Bersambung ...

Tidak ada komentar:

 

Pengikut