Senin, 02 Juni 2014

IDFB#15: Kerabu Soo Hoon


Semenjak hamil dan melahirkan , jarang ngeblog dan ikut challenge atau event blog online. Maklum deh, tenaga dipermainkan sama hormon, hehehe. Nah, kali ini semangat motret, nulis dan ngeblog nya sudah berangsur pulih nih, jadi nyobain ikut event online salah satunya yang diadakan Indonesian Foodblogger. Sudah beberapa kali aku ikut challenge yang diadakan IDFB ini, yaitu : Food by its country, Indonesian Snack, Indonesian Beverage, Indonesian Sambal, Indonesian Curry, Indonesian Rujak, Indonesian Porridge. Challenge kali ini bertema : Kuliner Peranakan.

Kuliner Peranakan mulai akrab di lidah kita semenjak banyaknya Restauran atau Kedai Kopi yang menyajikan hidangan Peranakan. Istilah peranakan sering digunakan untuk keturunan imigran Cina yang telah berdomisili di Indonesia. Anggota etnis ini di Malaysia sering menyebut diri mereka "Baba-Nyonya". "baba" untuk laki-laki, "Nyonya" untuk wanitanya. Sementara di beberapa wilayah Indonesia, ada sebutan khusus bagi etnis Tionghoa Peranakan ini seperti "Cina Benteng" di daerah Tangerang.

Dalam proses pembauran dan asimilasi selama ratusan tahun, pengaruh budaya dan kebiasaan Tionghoa ini berpadu dengan kebudayaan dan kebiasaan lokal. Terutama di Singapore dan Malaysia, proses pembauran ini juga sangat mempengaruhi cita rasa masakan para kaum peranakan. Bumbu - bumbu aseli dari Cina, berpadu dengan bumbu rempah khas Melayu, menjadi satu suguhan baru yang menarik, yang saat ini sering kita nikmati yaitu Hidangan Peranakan.

Saat berniat mengikuti challenge ini, aku mengingat -ingat apa ya hidangan yang mengadaptasi hidangan lokal namun bercitarasa maksakan cina. Tersebutlah beberapa macam makanan seperti : lumpia, lomie, bacang, ronde, kue bulan, dll. Nah kebetulan, aku juga baru membeli buku seri masak Primarasa Femina : "Hidangan Baba Nyonya", dan melihat resep ini: Kerabu Mee Hoon. Lihat bahan- bahan dan membayangkan citarasanya kok sepertinya mirip dengan masakan Anyang dari Mandailing. Ciri khasnya menggunakan kelapa sangrai dan kucuran air jeruk. Wah, jadi penasaran untuk membuat dan mencobanya. 

Melihat deretan bahan - bahannya, aku sesuaikan dengan yang ada di rumah saja. Bahan bihun diganti soun. Jeruk lemon cui diganti jeruk nipis. Lalu pada resep aselinya, Udang ditumis langsung dengan bumbu. Sementara aku pakai udang goreng tepung, berhubung sudah ada untuk lauk Ndaru. (Hihihhi, nggak mau rugi ya emak satu ini). Serai juga aku tidak pakai, karena kurang suka kalau dimakan mentahan. Jadi ini resep modifikasi dari aseli buku resepnya. Namanyapun ikut berubah : Kerabu Soo Hoon. Kerabu sendiri berarti salad/rujak.

Malaysian Kerabu Soo Hoon

Kerabu Soo Hoon
modifikasi resep Prima Rasa Femina

Bahan:
100 gram taoge
100 gram soun kering
1 buah tahu cina, goreng kecoklatan
500 gram udang kupas, buang kulitnya, belah punggungnya
100 gram tepung bumbu siap pakai

50 gram ebi
4 siung bawang putih cincang halus
100 gram kelapa setengah tua, parut
2 sdt garam
1 buah jeruk nipis, ambil airnya

8 buah cabai merah segar
8 buah cabai merah kering
2 sdm minyak goreng

Bumbu iris:
6 lembar daun jeruk, iris tipis,
1 buah bunga kecombrang, iris tipis
10 butir bawang merah, iris halus

Ingredients Malaysian Kerabu Soo Hoon

Cara membuat :
1. Rendam ebi dengan air panas hingga lunak, haluskan.
2. Seduh soun dan taoge dengan air mendidih secara terpisah. Potong - potong soun jika terlalu panjang.
3. Sangrai kelapa parut hingga kecoklatan.
4. Haluskan cabe merah segar dan cabe merah kering.
5. Goreng udang dengan tepung bumbu siap pakai hingga kuning kecoklatan.
6. Potong - potong tahu seukuran sekali suap.
7. Panaskan 2 sdm makan minyak, goreng ebi halus hingga harum. Masukkan bawang putih cincang, aduk hingga kekuningan. Tambahkan cabai halus, aduk sebentar, masukan garam. Angkat.
8. Masukkan taoge, soun, kelapa sangrai, tahu, udang goreng tepung dan bumbu iris ke dalam mangkok. Campur dengan bumbu tumis. Tambahkan air jeruk nipis
9. Sajikan Kerabu Soo Hoon di atas piring saji.

Salad soun berbumbu iris ini menggunakan bunga kecombrang, bumbu khas kuliner Melayu. Sentuhan Cina terasa pada pemakaian cabai kering dan ebi yang cukup banyak. Benar seperti dugaanku tadi, bumbunya mirip dengan Anyang. Di Mandailaing Melayu sendiri yang biasa dipadukan dengan bumbu Anyang yaitu daun pakis , pakat (rotan muda), dan daging ayam. Masakan Anyang biasanya banyak ditemui pada saat bulan Ramadhan. Di lain waktu aku akan bahas tersendiri masakan Ayang ini ya.

Kerabu Soo Hoon ini memiliki rasa yang tidak biasa. Paduan rempah bumbu yang harum sangat menggugah selera. Gurih dari ebi dan wangi khas kecombrang berpadu dengan segar asam jeruk nipis, membuat penasaran ingin nambah terus. 

Malaysian Kerabu Soo Hoon

Jadi, apa masakan peranakan favoritmu?


4 komentar:

Anonim mengatakan...

Kereennn Bucittt...waa..ayo ngeblog lagii :D

Deasy Maslianita mengatakan...

Keren

Unknown mengatakan...

yum yum yummmmmmmmm...harus di coba nih resepnya, bikin ngiler soale..

salam
Wulan
(host challenge #15)

A. Ann mengatakan...

Kalo Babah-Ndaru, sejarahnya bagaimana BuCit? :-)

 

Pengikut