Selasa, 26 Maret 2013

Latihan Bareng Menghias Tumpeng

Di sela - sela mengerjakan orderan Tumpeng Online , menyusun dan pemotretan buku resep, tawaran dari Mom Elly untuk sharing ilmu menghias tumpeng, jadi seperti acara rekreasi buat saya. Bertemu teman - teman member milis NCC yang berdomisili di Jakarta Barat jadi moment mengasyikan. Betapa besarnya milis kuliner NCC ini hingga walau sudah sering saya ikut kegiatan offair nya pun, masih banyak member yang belum pernah saya kenal sebelumnya. Termasuk teman - teman yang ikut datang di rumah Mom Elly hari Sabtu 23 maret lalu.

Total yang hadir ada 9 orang termasuk Mom Elly sang tuan rumah. Yang saya kenal lainnya hanya Susyana Chang dan Febi . Walaupun baru pertama bertemu, suasana langsung cair ngobrol seru sambil mulai langsung belajar membuat printilan garnish tumpeng.



Berbagai macam garnish dari wortel, timun jepang, bonggol sawi bokcoy dan cabe merah besar dibentuk sedemikian rupa lalu direndam di air dingin. Garnish - garnish ini sengaja dibuat paling awal , agar kita mendapatkan bentuk mekar yang cantik setelah perendaman di air dingin.
Tahap berikutnya adalah mempersiapkan alas nya. Kali ini alas tumpeng yang digunakan adalah tampah yang kita beri styrofoam kemudian dilapisi daun pisang. Bagian pinggirnya kita hias dengan daun pisang berbentuk segitiga lancip. Lalu sekeliling tampah kita buat juga pagar dari kacang panjang. 

Kacang Panjang berdiri dengan bantuan tusuk gigi, lalu kita lilit dengan kacang panjang lainnya selang seling depan belakang demikian seterusnya hingga membentuk pagar yang cantik.


Jika kita menginginkan alas berbentuk kotak, kita bisa pergunakan triplek dan styrofoam. Untuk tumpeng 10 porsi ukuran alas adalah 40 -45cm. Tahap selanjutnya adalah mempersiapkan wadah lauk berupa takir atau sudi, sayangnya kemaren hanya saya ajarkan berupa demo karena keterbatasan jumlah daun pisang. Selain takir dan sudi, juga bisa dibuat wadah yang terbuat dari kelapa butiran yang dipotong ukir akan membentuk mangkok atau keranjang.


Nah selanjutnya tiba saat mencetak nasi lalu menghiasnya. Nasi kuning tidak harus kita campur beras ketan hanya untuk mendapatkan bentuk yang kokoh. Kuncinya hanya pada saat pencetakan nasi di cetakan, harus ditekan sepadat mungkin, agar mendapatkan bentuk yang padat dan kokoh. Setelah tercetak padat, cetakan tumpeng perlahan kita posisikan bagian tepi cetakannyanya sedikit ke arah pinggir alas, agar ketika dibalik, nasi tumpeng jatuh tepat di tengah alas.



Kemudian tiba saatnya kita bersenang - senang memperindah tumpeng menggunakan garnish yang dari awal sudah dipersiapkan. Yang paling penting dari menghias tumpeng adalah kesesuaian. Jika sebelah kanan sudah ramai, sebelah kiri jangan banyak - banyak garnishnya. Jika tumpengnya kecil, bunganya jangan terlalu besar, karena bagaimanapun tetap gunungan tumpeng yang jadi "Juara" nya. Yuk kita lihat hasil karya peserta.





Bagaimana, keren semua kan hasilnya? Ini baru pertama kali bikin lho, gimana kalau sudah sering ya. Pasti jauh lebih cakep. Dan inilah foto semua peserta latihan bareng hari itu (plus saya berbaju hijau hihhiii) beserta hasil karyanya. Semoga bermanfaat ya. Orderan tumpengnya rame laris manis. Aamiin.
Sampai ketemu di latihan berikutnya.




Selasa, 19 Maret 2013

Butiran lada lezat di Pepper Lunch

Di Pepper Lunch, oulet Restoran yang mengusung konsep makanan Jepang "The Original Japanese DIY Teppan Restaurant" terdapat menu Pepper Rice. Sesuai namanya, secara harfiah memang yang disuguhkan adalah nasi dan butiran lada. Tentu bukan hanya itu saja, tapi sebelum saya bercerita lebih banyak, ketahuilah bahwa: Butiran lada di Pepper Lunch ini amatlah lezat!! *taklimat singkat dari penggemar lada*

Saya datang ke Pepper Lunch, atas undangan dari Admin Indonesian FoodBlogger. Rupanya Indonesia Foodblogger akan memulai program Review Restoran, di mana kami anggotanya diharapkan dapat melukiskan betapa bertaburannya anugerah kenikmatan kuliner di muka bumi ini. Hhehehee *lebay dikit*. Dan pagi itu, tibalah Saya di Pepper Lunch. Suasana masih sepi, sehingga Saya masih sempat melihat para waitress merapikan meja, persiapan akhir sebelum tamu - tamu hadir.

The Restaurant
Morning Briefing @ Pepper Lunch Restaurant

Setelah beberapa FoodBlogger lainnya hadir, acara dibuka.  Rika marketing Pepper Lunch menjelaskan tentang keunggulan dari sajian mereka. Pepper Lunch menyajikan makanan di atas hot plate bersuhu 260 derajat celcius. Pengunjung akan menikmati serunya pengalaman "Do It YourSelf" yakni memasak makanan yang tersaji di atas hot plate tadi. Masakan yang sudah kita aduk dan masak ala Teppan itu dapat disantap dengan tambahan lada, honey sauce dan garlic sauce. Lada di sini sangat istimewa. Digerus (dihaluskan) fresh sehari sekali, jika ada sisa, lada ini tidak akan digunakan untuk keesokan harinya. 


Marketer

Sauce and Pepper We Are Food Blogger

Kami diminta memilih 3 menu Pepper Rice yaitu: Chicken Pepper Rice , Beef Pepper Rice dan Salmon Pepper Rice. Meskipun diberitahu bahwa unggulan mereka adalah Beef Pepper Rice, tapi saya memilih menu ayam. Karena beberapa teman blogger yang duduk di dekat saya memilih Beef dan Salmon, jadi saya harus coba yang ayam. 
Pepper Rice disajikan di atas hotplate yang sebelumnya telah dipanaskan selama 70 detik. Nasi dicetak dicetakan khusus yang membentuk cekungan di atasnya, tempat nantinya butter special diletakkan. Butter ini dibuat khusus oleh Pepper Lunch untuk menambah citarasa gurih special di setiap sajian. Beda dari butter lainnya, butter ini memiliki citarasa rempah khusus, beraroma bawang putih sepertinya. Yang pasti, butter ini nantinya akan meleleh seiring dengan adukan tangan kita memasak di atas hotplate yang panasnya gila-gilaan itu. 

How to serve Pepper Rice

Setelah Pepper Rice tersaji di depan saya, maka tugas berikutnya adalah 'memasak' nya di atas hotplate. Harus segera dilakukan, supaya nasi tidak gosong dan lengket terlalu lama terpanggang di atas plate. Di moment ini lah butter yang sebelumnya ada di atas nasi, akan melting karena panasnya plate, berbaur di sela - sela butiran nasi, jagung manis dan daging ayam/sapi/salmon. Daging ayam yang tadinya mentah pun akan ikut masak karena panas. Bumbu rempah pada butter merasuki sela - sela nasi berpadu dengan butiran lada , menciptakan harmoni kelezatan yang digaungkan oleh Pepper Lunch. Yukkkk, tunggu apalagi , saatnya saya icipi. Caution : The Plate is HOT!

Caution! The Plate is hot! Chicken Pepper Rice
Melting Butter Pepper Rice

Ok, suapan pertama: Rasa bawang putih terasa. Rasa Pepper Rice ini samar senada dengan rasa nasi goreng Restauran Chinese Food. Ada aroma rasa bakaran. Suapan berikutnya, kita ambil ayamnya, mmhmmm lembut gurih. Mungkin karena daging ayamnya dimasak tidak terlalu lama, masih terasa kelembutannya. Ayo lalu saya coba pakai Garlic sauce, waduuuh asin jadinya. Untung nyobanya sedikit, hehhehee. Honey sauce juga dicoba, nah malah lebih enak nih. Rasa manis sauce nya memberi sensasi rasa tersendiri. Kelihatan bener ini kalau yang makan orang Jawa, demen ama yang manis. :D. 

Walaupun di awal penyajian Pepper Rice ini sudah ditaburi lada, namun tak ada salahnya saya coba lagi. Sedikit dulu, di atas sesendok nasi. Wah, enak nih. Suapan berikutnya, tambahin lada lagi di beberapa tempat, saya aduk merata. Saya makan lagi, lho, beneran ini enak. Tambah dikit lagi aaah, endyaaaaaang jadi enak banget! *celingak celinguk* Beberapa teman blogger mengomentari apa tidak terlalu banyak lada yang saya masukkan. Ohya, mungkin memang banyak. Tapi saya suka. Hhehhee. Pepper Rice yang awalnya terasa seperti layaknya nasi goreng Chinese Food jadi jauh lebih istimewa karena penambahan lada / pepper yang spesial ini. Harumnya Perpper dan butter itu lho, seperti memanggil manggil saya untuk menghabiskannya. Hahhaaa, jadi geli saya lihat beberapa teman yang lain menyisakanya, Pepper Rice punya saya tandas tak bersisa *lap mulut belepotan*. 

Waitress with Red Velvet  Red Velvet

Bersamaan dengan hampir habisnya Pepper Rice di hadapan saya, waitress datang menyajikan cup dessert yaitu Red Velvet in cup. Rasa cheese frostingnya light, ringan rasa kejunya. Cakenya juga lembut beremah, khas red Velvet. Tidak terlalu istimewa, tapi cukup lezat untuk dihabiskan. Hhahhaaa, kayanya nggak kenyang-kenyang ya saya. Sepertinya undangan review kali ini membuat saya pengen coba icipi menu lainnya di kesempatan yang lain. 

Selain di Cilandak Town Square, tempat di mana kami review kali ini Pepper Lunch Reataurant terdapat di Plaza Senayan, Plaza Indonesia, Mall Taman Anggrek, Gandaria City, Summarecon mal Serpong, Central Park, Supermal Karawaci, dan Kota Kalablanka. Selain Outlet berbentuk Restaurant , pepper Lunch hadir dalam konsep pepper Lunch Express yang terdapat si Senayan City, Emporium Pluit, Kelapa Gading Mall, Puri Mall, ondok Indah Mall, Ciputra Mall, Alam Sutrera, Kuningan City. Selain itu pepper Lunch juga hadir di Bandung, Surabaya, Medan, Bali, dan Makasar.

Menu andalan Pepepr Lunch selain Pepper Rice adalah Pepper Steak. Lihat dari display yang terpampang di dinding, sepertinya seru nih untuk dicobain, untuk masak steak di Hotplate sendiri nanti. Atau, lain kali saya harus coba Chicken Oglio Olio, Salmon Cream Pasta with Mushroom, Wagyu Yakiniku with Egg, Teriyaki pepper Chicken, Curry Rice with Double Hamburg Steak, waduh waduh jadi pengen semua nih. Tolong, ada yang mau menemani saya? 

Rabu, 06 Maret 2013

IDFB#9 : Bubur Pedas Melayu Deli


Ketika mengetahui bahwa tantangan ke-9 dari Indonesian Foodblogger adalah tentang Bubur Gurih (Porridge) , aku langsung teringat akan Bubur Pedas asal Melayu. Dulu, waktu tinggal di Sumatera Utara, dikenalkan oleh keluarga suami tentang keberadaan Bubur Pedas ini. Bubur Pedas khas Melayu Deli ini merupakan sajian langka , yang hanya bisa kita dapati saat bulan Ramadhan tiba. Konon katanya sejak jaman Kesultanan Deli di awal tahun 1900 - an, sudah memiliki kebiasaan untuk berbuka puasa menggunakan bubur pedas ini.

Karena hanya ada pada saat bulan Ramadhan, bubur pedas ini sangat diminati warga  di sana. Saking banyaknya permintaan, para pedagang dan pembuat bubur pedas ini harus memasaknya dalam kuali-kuali besar dan menjajakannya dalam emaber-ember yang juga luar biasa besar. Bahkan di Masjid - Masjid besar di sekitar Kesultanan Deli, bubur pedas ini sengaja disediakan gratis bagi para jamaah yang berbuka puasa di masjid tersebut.

Waktu pertama kali mencicipinya, ekspektasiku sudah tinggi akan merasakan bubur dengan kuah merah yang menggambarkan kepedasannya. Olala, ternyata tidak sepedas yang aku bayangkan. Setelah bertanya ke keluarga suami yang menghidangkannya, rupanya dijelaskan bahwa sebutan 'pedas' pada bubur ini untuk menyebutkan rasa pedas dari rempah - rempah yang menjadi bagian bumbu bubur ini. Keluarga suami juga bertutur bahwa aslinya jaman dahulu kala, ada sekitar 100 bahan yang dimasukkan dalam bubur pedas ini . Mulai dari beras, kacang- kacangan, umbi - umbian, rimpang/bumbu dapur, rempah - rempah serta daun - daunan. Namun seiring bergulirnya waktu, keberadaan rempah - rempah yang tadinya mudah didapat jadi semakin sulit ditemui. Saat ini , paling banyak hanya setengah bahan - bahan dari resep aselinya yang masih bisa dicari untuk dijadikan bahan bumbu bubur pedas ini.

Diantara sekian banyak bumbu rempah dan daun- daunan yang dipakai sebagai bahan bubur pedas, berikut ini yang bisa aku dapatkan infonya.

Beberapa bumbu rempah yang dipakai sebagai bumbu Bubur pedas antara lain : Temu Mangga, Lempuyang, Temu Hitam, Temu Kunci, Jahe, Serai, Jinten Putih, dan Adas Manis.

Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb) sering dimanfaatkan sebagai tanaman obat atau diolah menjadi jamu. Temu Hitam / Ireng ini mengandung minyak asirizat pati, damar, lemak, mineral dan tanin . Mempunyai banyak manfaat seperti  mengatasi tidak nafsu makan, melancarkan keluarnya darah kotor setelah melahirkan, penyakit kulit seperti kudis, ruam, dan borok, perut mulas (kolik), sariawan,batuk, sesak napas, dan cacingan. 

Lempuyang (Zingiber zerumbet) juga merupakan rimpang akar yang biasa dijadikan bahan obat tradisional atau jamu-jamuan. Lempuyang diketahui mampu menginduksi apoptosis sel-sel kanker (sumber: wikipedia) . Selain itu lempuyang bisa dijasikan obat penambah nafsu makan, mengatasi batuk rejan, alergi makanan laut, penyakit encok dan rematik, serta untuk suplemen penambah darah.

Temu Mangga ( Curcuma mangga) atau yang lebih dikenal sebagai Kuyit Putih . Beberapa manfaat temu mangga sebagai obat tradisional diantaranya adalah sebagai obat maag, diare, penghilang nyeri saat haid, keputihan, serta mengobati jerawat dan bisul. Rimpang Curcuma mangga juga berkhasiat untuk mengecilkan rahim dan untuk penambah nafsu makan.

Temu Kunci ( Boesenbergia rotunda) sering dipergunakan dalam campuran sayur bayam. Afek anti racun yang terkandung didalamnya diketahui dapat menetralisir efek purin dalam rebusan sayur bayam. Temu Kunci ini mempunyai khasiat mengobati sariawan, masuk angin, perut kembung, sukar buang air kecil, gatal-gatal, keputihan, panas dalam, tuberkulosis, dan lain-lain. 




Jinten Putih ( Cuminum cyminum, Linn.) selain untuk bahan bumbu berbagai masakan , juga merupakan pelengkap dari ramuan obat - obatan herbal. memiliki khasiat mengobati sakit Jantung, haid tidak lancar, dan susah tidur. 


Adas manisPimpinella Anisum ) sering digunakan pada masakan - masakan Timur Tengah dan India. Selain untuk memberikan rasa yang khas, Adas  Manis ini juga bermanfaat untuk mengatasi gangguan pencernaan, meredakan sakit gigi , merawat flu dan pilek, dan membantu gangguan susah tidur. 





Selain, rempah - rempah yang telah dijabarkan di atas, Bubur Pedas ini juga terdapat daun - daunan. Terhitung mulai dari daun kunyit, daun mangkokan, daun jeruk, daun, mengkudu termasuk juga daun jambu biji. Weiisss pokoke ruaame banget. 



Daun Mangkokan (Polyscias scutellaria ) merupakan tanaman hias pekarangan yang juga memiliki khasiat antiseptik dan  deodoran,

Daun Jambu Biji  (Psidium guajava) sudah dari dahulu dikenal sebagai obat pencegah diare. Selain itu daun ini dapat mencegah batuk pilek, deodoran alami, menurunkan kadar gula darah serta mengatasi luka memar.

Daun Mengkudu ( Morinda citrifolia) berkhasiat menyembuhkan penyakit ambient, menguatkan kondisi badan yang sedang lemah, melangsingkan tubuh dan melancarkan pencernaan.

Daun Kunyit ( Curcuma Longa)  sudah sering dipakai sehari - hari untuk bumbu masakan. Daun  kunyit juga memiliki manfaat sebagai antioksidan.




Bubur Pedas Melayu Deli
modofikasi dari Resep NOVA

Bahan:
500 gram beras, cuci bersih
150 gram singkong, potong dadu
150 gram ubi jalar , potong dadu
1 buah jagung manis, sisir
200 gram kacang hujau, rendam 6 jam
1000 ml santan dari 1,5 butir kelapa
2 sdt garam


Bumbu 1:
2 ruas temu mangga
2 ruas temu kunci
2 ruas lempuyang
2 ruas temu hitam
3 batang  serai
1 ruas kunyit
Bumbu 2:
1 sdt jintan putih
1 sdt jintan manis
1 sdt ketumbar

Bumbu 3:
3 helai daun kunyit, iris halus
3 helai daun jambu biji muda, iris halus
3 helai daun mengkudu, iris halus
3 helai daun mangkokan, iris halus
5 lbr daun jeruk, iris halus

Cara Membuat: 
1. Cuci bersih bumbu I, sangrai bersama beras hingga kering.  Pisahkan bumbu dan beras, lalu haluskan bumbu 1 dan tumbuk kasar beras.
2. Sangrai bumbu 2 hingga harum, haluskan.
3. Campur bumbu 1 yang dihaluskan dengan kelapa parut, saring bersama santan. 
4. Didihkan santan, masukkan beras dan bumbu 2, masak sampai beras mekar dan tanak. Beri garam.
5.  Masukkan jagung, kacang hijau, singkong, dan ubi, masak sampai bahan ini lunak dan matang.
6. Terakhir, tambahkan aneka daun (bumbu 3) yang sudah diiris halus, aduk rata.

Untuk 15 porsi

Bubur Pedas Melayu Deli

Walaupun begitu banyak rempah dan daun-daunan yang hadir dalam sajian Bubur Pedas ini , namun tidak membuat rasanya kacau. Legit dari singkong dan ubinya masih cukup terasa dan memberi padanan rasa yang manis enak di lidah. Daun - daunan yang dipakai juga tidak membuat rasanya menjadi pahit, malahan hampir tidak memberi pengaruh rasa apapun. 

Jika mengingankannya, Bubur Pedas ini bisa dipadukan dengan udang segar yang ikut dimasak bersama beras dan santan. Selain itu ada beberapa sumber yang menambahkan kacang panjang, wortel, daun bangun-bangun, daun kangkung, kacang tanah, ikan teri, daging sapi, dll sesuai seleranya masing - masing. Untuk bumbunya juga dapat menambahkan lengkuas serta salam.

Bubur Pedas Melayu Deli

Yang pasti, setelah akhirnya mengetahui beragam khasiat dari rempah dan daun-daunan yang dipakai sebagai bahan Bubur Pedas ini, pantas saja ya Kesultanan Deli begitu menggemarinya. Selain memang rasanya yang gurih dan legit,  menyantap Bubur Pedas ini tentu saja menyehatkan tubuh. Siapa tahu ada yang bertandang saat bulan Ramadhan ke Medan- Stabat - Asahan dan sekitarnya, jangan lupa mencobanya. Atau bisa dicoba resep di atas untuk icip - icip sebelum merasakan aselinya yang dimasak di kuali besar. 

Selasa, 05 Maret 2013

Tips Persiapan Travelling

Travelling selalu identik dengan liburan. Bayangannya selalu menyenangkan. Kemanapun kita berlibur, pasti membawa cerita seru. Selalu ada momen - momen unik saat menjelajah tempat yang kita kunjungi.



Berikut ini tips- tips persiapan Travelling yang aku ambil dari pocket note Wardah Cosmetic, siapa tahu berguna buat yang memerlukannya.

Apa Rencanamu? Langkah pertama yang harus dilakukan adalah perencanaan. Penting, supaya perjalanan Anda berjalan lancar dan meminimalkan hal - hal tidak terduga yang mungkin akan membuat kita tidak nyaman.

1. Tentukan budget yang kita inginkan.  Rencanakan dengan rinci biaya apa saja yang harus dikeluarkan termasuk air minum, makan siang , cemilan atau transportasi.

2. Apa tujuan kita berlibur? Hal ini akan mempersempit lokasi tujuan yang akan kita kunjungi. Bila berkunjung ke sebuah kota atau negara, kecil kemungkinan kita dapat mengunjungi seluruh tempat wisata yang ada.

3. Waktu yang tepat untuk berlibur. Selain menyesuaikan dengan agenda pribadi, perlu diperhatikan kapan waktu/musim khusus di mana biasanya jumlah wisatawan meningkat dan biaya akomodasi melonjak. kedua hal tersebut akan sangat berpengaruh pada budget dan kenyamanan kita.

4. Teman perjalanan. rencanakan juga siapa teman perjalanan kita. Apakah keluarga atau teman. Dengan teman perjalanan yang menyenangkan, mood perjalanan kita akan semakin seru dan kita bisa enjoy dengan suasana liburan.

5. Carilah sumber informasi sebanyak mungkin.


Mari bersiap!!!  Buatlah checlist untuk memastikan barang apa saja yang sudah atau belum kita persiapkan. Cobalah cek kembali hal - hal berikut ini:

  1. Kesiapan budget untuk travelling
  2. Kesiapan dokumen pribadi seperti : Passpor ( + fotocopy) , kartu Identitas ( + fotocopy ) , Tiket (itenerary paper) , SIM Internasional (jika dibutuhkan), Nomor - nomor penting Tempat Travelling (hotel, travel, taxi, dll), Nomor keluarga atau teman.
  3. Kesiapan Akomodasi
  4. Kesiapan barang - barang seperti: pakaian dalam (jika diperlukan berupa disposable), pakaian, kaos kaki (jika dibutuhkan), sabun cair, shampo, handuk kecil, sikat gigi, pasta gigi, tas pinggang/pouch untuk menyimpan dokumen pribadi, tas ransel/koper dengan kantong yang banyak, gadget multifungsi (kamera + gps), baterai kamera, memory card tambahan, lensa kamera yang dibutuhkan, sunglasses, lotion anti nyamuk, obat - obatan pribadi, peta atau buku panduan selama perjalanan, kantong plastik  (untuk baju kotor/tambahan barang), jas hujan, pisau swiss (jika dibutuhkan), kompas, botol air minum, senter kecil, korek api gas (jika dibutuhkan), make up pribadi
Penting juga untuk disiapkan (tips dari Citra :P ) yaitu: identitas lengkap kita serta nomor telp orang terdekat yang bisa dihubungi, tertera pada tas bawaan kita, baik koper, ransel, tas tangan/bahu, serta secarik kertas di kantong celan/rok/baju kita. In case ada kejadian gak enak kan.. *knock knock amit amit jangan sampai*

Yang juga perlu perhatian lebih adalah :
  • Sudahkah mencek validitas paspor kita?
  • Sesuaikah bahan pakaian kita dengan iklim tempat tujuan
  • Cukupkah air minum selama perjalanan?
  • Tersediakah makanan yang mengandung air untuk menjaga keseimbangan tubuh?
Berikut ini adalah TIPS PACKING yang efesien:
  1. Jangan melipat pakaian, tapi gulunglah sehingga mengurangi kusut dna menghemat ruang dalam koper/ransel.
  2. Kelompokkanlah pakaian dalam plastik berklip. Pisahkan menurut jadwal pemakaian. 
  3. Masukkan sepatu/sandal dalam kantung. sehingga tidak tercerai dan melindungi baju dari sepatu yang kotor.
  4. Jangan simpan benda berharga dalam satu tempat. Pisahkan dokumen penting dalam tas terpisah seperti tas pinggang. ini memudahkan kita menjaga dan mudah mengambilnya sewaktu - waktu.

Tips tambahan dari Citra , tentang bagaimana menghitung kebutuhan baju selama bepergian.
  • Jika Anda penggemar celana jeans, maka ketahuilah celana jeans masih oke dipakai hingga 4-5 hari :D. Kecuali ada keadaan yang mengharuskan anda memakai celana/bawahan lainnya (seperti undangan pernikahan, pesta, atau meeting kantor), celana jeans 1 dipakai dari hari pertama hingga hari ke empat, sisanya bawalah celanan berbahan non jeans untuk cadangan (misal celana jeans basah atau terkena kotoran banyak). kenapa harus yang berbahan non jeans yang dibawa? karena untuk menghemat tempat di koper/ransel :D
  • Biasanya ketika kita tiba di kota tujuan, kita akan berkeliling kemanapun hingga sore hari, mausk hotel untuk mandi sore dan istirahat lalu keluar lagi malam harinya. Betul nggak? Nah situasi seperti ini memngkinkan kita untuk menghemat baju. Baju atasan yang kita pakai pagi, akan kita ganti sore/malam hari. Karena biasanya malam hari tidak berkeringat, maka baju yang kita pakai malam hari ini bisa kita pakai lagi untuk besok pagi sampai dengan sore hari nya. Lebih hemat toh?
  • Jika berencana belanja baju/pakaian di tempat wisata  misalnya Singapore, Yogya, dll, dan jika Anda termasuk orang yang tidak masalah untuk memakai baju baru tanpa mencucinya terlebih dahulu, kurangi hitungan kebutuhan pakaian Anda pada saat berangkat. Toh kita bisa pakai baju-baju yang akan kita beli di tempat tujuan itu kan?
Ok, mungkin baru sedikit tips di atas yang bisa dishare. nanti berikutnya jika ada tambahan kita bagi - bagi lagi ya. Salam jalan - jalan...








Minggu, 03 Maret 2013

Borobudur, semburat ribuan makna




Tulisan ini akhirnya dirilis setelah nyaris 2 bulan perjalanan ke Borobudur, awal Januari bersama rombongan NCC Tour Yogyakarta. Kunjungan di hari pertama ke Borobudur memberikanku kesempatan untuk mendengarkan cerita yang dituturkan oleh pemandu sewa yang kami minta untuk menemani kami berputar. Setelah berkali - kali kunjungan ke Borobudur sewaktu kecil dan remaja, baru kemarin ini mendengarkan serius penuturan pemandu wisata. :D Dari dulu ngapain aja ya? Tulisan ini juga "wajib" hukumnya disimpan di blog, untuk bekal nanti jika Ndaru bertanya lebih banyak.


Borobudur terletak di Kabupaten Magelang, tepatnya di kecamatan Borobudur. Jaraknya kurang lebih 42 km dari Yogyakarta. Saat ini jarak tersebut dapat ditempuh selama 30 menit dengan menggunakan mobil. Banyak literatur yang menyebutkan asal mula nama Borobudur. Vihara dan Budur. Vihara menjadi -biara- berubah lagi menjadi - bara. Sedangkan budur adalah nama tempat yang tinggi. Jadi Borobudur artinya biara di tempat yang tinggi (bukit). Sementara pendapat lain mengatakan Budur merupakan bentuk kata lain dari Budo yang dalam bahasa jawa Kuni berarti kuno. Bhara dalam bahasa jawa Kuno dapat diartikan banyak, maka borobudur dapat juga berarti Budha yang banyak. Dari semua pendapat ini , tidak ada yang paling bisa dibuktikan kebenarannya baik melalui penelitian prasasti apalagi cerita turun temurun.

Belum ada yang bisa memastikan kapan tepatnya Borobudur ini didirikan. Penilitian para ahli sejarah melalui prasasti yang ditemukan hanya meyebutkan bahwa tulisan - tulisan yang ditemukan di prasasti maupun relief kecil di kaki candi merupakan tulisan Jawa Kuno yang berasal dari akhir abad 8 sampai awal abad 9 Masehi. Di mana pada abad itu berkuasa raja- raja dari Dinasti Syailendra yang menganut agama Budha Mahayana.


Borobudur didirikan di atas bukit seluar 7-8 hektar pada ketinggian 266 m di atas permukaan laut. Denah candi menyerupai bujur sangkar, membentuk Bunga padma (Lotus). Bangunan candi terdiri dari 3 bagian: kaki, badan dan puncak candi. Bagian kaki candi dinamakan Kamadhatu yang mempunyai arti filosofis Alam Kehidupan. Alam Kehidupan identik dengan dunia nafsu dan hasrat. Manusia belum bisa melepaskan diri dari nafsu duniawi. Bagian badan candi dinamakan Rupadhatu, yang artinya bagian kehidupan manusia yang sudah meninggalkan nafsu, sudah menggunakan keinginan luhur namun tetap dengan sifat kemanusiaannya. Puncak Candi dinamakan Arupadhatu yang bermakna bagian kehidupan yang sudah meninggalkan sifat keduniawian. Alam ini sering disebut alam batin atau spiritual, tiada lagi nafsu duniawi.

source : wikipedia

Dinding - dinging Candi diperindah dengan relief- relief yang mengguratkan ribuan makna. Berbagai hal tentang kehidupan, sifat baik, sifat buruk . Di bagian Kamadhatu tergambar relief yang melukiskan kehidupan duniawi, hubungan sebab akibat, perbuatan baik dan buruk.



Selain menceritakan ajaran kehidupan serta riwayat Budha, relief - relief ini juga merupakan gambaran dari kehidupan masa lalu di abad itu. Lukisan orang menari, alat musik, alat transportasi, bangunan rumah penduduk, hasil pertanian, cara berpakaian, berkesenian, kehidupan perekonomian, suasana pasar dan upacara - upacara serta ritual yang biasa dilakukan pada jaman dahulu kala.




Di bagian Rupadhatu dan Arupadhatu, terdapat relung - relung yang berisi patung Budha. Jumlahnya 432 buah. Patung - patung Budha ini sekilas nampak sama. Namun sesungguhnya terdapat perbedaan jelas pada sikap tangan patung Budha tersebut. Patung - patung dengan berbeda sikap tangan ini terbagi atas 6 sikap: (sumber foto ; wikipedia)



1. Aksobyha dengan sikap Bhumisparsa. Melambangkan saat sang Budha memanggil Dewi Bumi sebagai saksi saat menangkis iblis. Patung dengan sikap seperti ini menghadap ke Timur.



2. Amoghasidha dengan sikap Abaya. Melambangkan gambaran sikap menenangkan "jangan khawatir". Patung ini menghadap Utara.


3. Amithaba dengan sikap Dyana.  Melambangkan sikap meditasi. Patung dengan sikap tersebut menghadap ke arah Barat.


4. Ratnasambhawa dengan Sikap Wara yang melambangkan sifat kedermawanan.  Patung dengan sikap ini menghadap ke arah selatan.


5. Warocana dengan sikap Witarka yang melambangkan akal budi.  Patung dengan sikap seperti ini berada di tengah.


6. Dharmacakra yang melambangkan pemutaran roda dharma. Patung ini juga berada di tengah.


Puncak Candi Borobudur merupakan rangkaian stupa - stupa dengan stupa besar di tengah sebagai puncak. Stupa - stupa kecil mengelilingi stupa induk yangbesar sebagai pusat. Stupa besar Borobudur di salamnya berupa kamar, langitnya berbentuk piramid. Stupa besar ini lambang dari Garbha Tathagata, yaitu tempat sukma kembali ke alam keabadian. Setelah perjalanan panjang mendaki menaiki tangga, melingkari lorong, maka sampailah pada puncak stupa ini. Ibaratnya, perjalanan anak manusia menuju alam keabadian adalah perjalanan yang sulit, banyak halangan dan rintangannya. Halangan nafsu duniawi hingga usaha manusia untuk melepaskan diri dari jerat nafsu, akan berbuah manis pada alam keabadian.


                    Pertanyaanya, apakah kita mampu melewati beragam ujian kehidupan itu? :)

sumber :
- Penuturan pemandu Wisata Borobudur
- Wikipedia
- Buku Wisata borobudur




 

Pengikut