Senin, 01 Desember 2014

Sate Tempe

sate tempe

Tempe merupakan menu lauk yang sehari - hari kita jumpai di dapur orang Indonesia. Selain karena harganya murah, rasanya enak, tempe sangat mudah dioleh dalam bentuk masakan beraneka ragam. sebut saja mulai dari digoreng , diungkep, ditumis, dimasak dengan sayuran, dimasak kuah, dan juga dikukus.

Untuk menambah variasi hidangan tempe di rumah, kemarin  nemu resep baru pengolahan tempe ini  di harian Kompas , Minggu 30 November 2014 yang sepertinya enak dan nggak ngebosenin rasanya. Sate Tempe. Yap, tempe dibuat sate lalu dibakar, seru juga kan. 

Sate Tempe
Bahan :
1 lonjor tempe (300 gram)

Bumbu halus:
2 sdt ketumbar
2 siung bawang putih
2 bawang merah
3 cabe merah
1 sdt terasi

Bumbu pelengkap:
3 sdm selai kacang (pindakaas)
2 cm lengkuas, memarkan
1 sdt garam
1 sdm gula jawa, sisir halus
3 lembar daun jeruk purut
300 ml santan
2 sdm kecap manis

minyak untuk menumis

sate tempe

Cara membuat :
1. Potong tempe berbentuk persegi setebal 1 cm.
2. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan selai kacang, lengkuas dan daun jeruk. Aduk dan tumis hingga harum.
3. Masukkan santan, gula merah, garam, gula pasir dan irisan tempe. Masak sekitar 30 menit atau  hingga tempe matang . Angkat tempe.
4. Lanjutkan memasak santan hingga mengental, Angkat.
5. Tusuk tempe dengan menggunakan tusuk sate, bakar di atas bara api sampai agak kering. 
6. Campur kuah santan yang sudah dikentalkan tadi dengan kecap manis dan air jeruk limau. 
7. Hidangkan tempe dengan kuah sate.

sate tempe

Rasanya enak lho, nggak kalah dengan rasa sate ayam bumbu kacang itu tuh. Yuk mari cobain.

ORDER TUMPENG ONLINE


Para pelanggan yang terhormat, mohon maaf dalam sementara waktu ini web TUMPENG ONLINE sedang tidak dapat diakses. 

Untuk mempermudah akses pemesanan bisa menghubungi via sms/WA: 08197485288 
 email : citrakusuma79@gmail.com 
pin BB : 24d7ce3c

Terimakasih

Rabu, 18 Juni 2014

my new book : KOMPLET!!!


Alhamdulillah, setelah perjalanan panjang , akhirnya buku ke-2 ku terbit juga. Rasanya campur aduk deh, antara seneng dan terharu. Bayangin, materi buku dimulai saat sebelum hamil Lintang. Waktu pemotretan saat mabok kehamilan trimester pertama yang nyata sangat menguras tenaga. Lalu lonjakan permainan hormon membuat penyelesaian materi menjadi sangatlah luuuaamaaaaaa... hehe. But anyway sekarang sudah lonjak lonjak bergembira karena akhirnya buku ini terbit juga.



Sebagai orang yang bertanggung jawab pada menu masakan sehari – hari di rumah, ibu rumah tangga dan remaja putri seringkali kebingungan dalam menyusun menu masak hari ini. Bagaimana caranya menyusun menu masakan yang tidak membosankan, bervariasi , sarat gizi dan menggugah selera.
Memasak dan menyusun menu tidaklah sesulit yang dibayangkan. Hanya perlu terus mencoba untuk mendapatkan komposisi masakan yang sesuai lidah keluarga tercinta. Supaya tidak bosan, kita juga butuh variasi rasa dan bumbu dari satu bahan yang sama.

Buku menu harian ini hadir sebagai alternative menu masakan sehari – hari Anda di rumah. Disusun berdasarkan pengalaman  dalam menyusun menu catering dan menyediakan makanan dalam jumlah banyak untuk anggota keluarga besar. Kombinasi menu yang ada bervariasi, diadaptasi dari berbagai masakan yang berasal dari daerah – daerah di Indonesia.

Tidak pernah ada kata baku dalam hal memasak, aku suka asin, bisa jadi kamu tidak. Sesuaikan rasa dan selera keluarga sehingga resep di buku ini menjadi sajian yang istimewa. Selamat mencoba...


Yuk yuk, dapatkan buku ini di toko buku kesayangan Anda. Atau bisa pesan ke aku langsung (dapat tanda tangan lho... hihihi), dengan cara kirim email ke citrakusuma79@gmail.com. Monggoooo...

Senin, 02 Juni 2014

IDFB#15: Kerabu Soo Hoon


Semenjak hamil dan melahirkan , jarang ngeblog dan ikut challenge atau event blog online. Maklum deh, tenaga dipermainkan sama hormon, hehehe. Nah, kali ini semangat motret, nulis dan ngeblog nya sudah berangsur pulih nih, jadi nyobain ikut event online salah satunya yang diadakan Indonesian Foodblogger. Sudah beberapa kali aku ikut challenge yang diadakan IDFB ini, yaitu : Food by its country, Indonesian Snack, Indonesian Beverage, Indonesian Sambal, Indonesian Curry, Indonesian Rujak, Indonesian Porridge. Challenge kali ini bertema : Kuliner Peranakan.

Kuliner Peranakan mulai akrab di lidah kita semenjak banyaknya Restauran atau Kedai Kopi yang menyajikan hidangan Peranakan. Istilah peranakan sering digunakan untuk keturunan imigran Cina yang telah berdomisili di Indonesia. Anggota etnis ini di Malaysia sering menyebut diri mereka "Baba-Nyonya". "baba" untuk laki-laki, "Nyonya" untuk wanitanya. Sementara di beberapa wilayah Indonesia, ada sebutan khusus bagi etnis Tionghoa Peranakan ini seperti "Cina Benteng" di daerah Tangerang.

Dalam proses pembauran dan asimilasi selama ratusan tahun, pengaruh budaya dan kebiasaan Tionghoa ini berpadu dengan kebudayaan dan kebiasaan lokal. Terutama di Singapore dan Malaysia, proses pembauran ini juga sangat mempengaruhi cita rasa masakan para kaum peranakan. Bumbu - bumbu aseli dari Cina, berpadu dengan bumbu rempah khas Melayu, menjadi satu suguhan baru yang menarik, yang saat ini sering kita nikmati yaitu Hidangan Peranakan.

Saat berniat mengikuti challenge ini, aku mengingat -ingat apa ya hidangan yang mengadaptasi hidangan lokal namun bercitarasa maksakan cina. Tersebutlah beberapa macam makanan seperti : lumpia, lomie, bacang, ronde, kue bulan, dll. Nah kebetulan, aku juga baru membeli buku seri masak Primarasa Femina : "Hidangan Baba Nyonya", dan melihat resep ini: Kerabu Mee Hoon. Lihat bahan- bahan dan membayangkan citarasanya kok sepertinya mirip dengan masakan Anyang dari Mandailing. Ciri khasnya menggunakan kelapa sangrai dan kucuran air jeruk. Wah, jadi penasaran untuk membuat dan mencobanya. 

Melihat deretan bahan - bahannya, aku sesuaikan dengan yang ada di rumah saja. Bahan bihun diganti soun. Jeruk lemon cui diganti jeruk nipis. Lalu pada resep aselinya, Udang ditumis langsung dengan bumbu. Sementara aku pakai udang goreng tepung, berhubung sudah ada untuk lauk Ndaru. (Hihihhi, nggak mau rugi ya emak satu ini). Serai juga aku tidak pakai, karena kurang suka kalau dimakan mentahan. Jadi ini resep modifikasi dari aseli buku resepnya. Namanyapun ikut berubah : Kerabu Soo Hoon. Kerabu sendiri berarti salad/rujak.

Malaysian Kerabu Soo Hoon

Kerabu Soo Hoon
modifikasi resep Prima Rasa Femina

Bahan:
100 gram taoge
100 gram soun kering
1 buah tahu cina, goreng kecoklatan
500 gram udang kupas, buang kulitnya, belah punggungnya
100 gram tepung bumbu siap pakai

50 gram ebi
4 siung bawang putih cincang halus
100 gram kelapa setengah tua, parut
2 sdt garam
1 buah jeruk nipis, ambil airnya

8 buah cabai merah segar
8 buah cabai merah kering
2 sdm minyak goreng

Bumbu iris:
6 lembar daun jeruk, iris tipis,
1 buah bunga kecombrang, iris tipis
10 butir bawang merah, iris halus

Ingredients Malaysian Kerabu Soo Hoon

Cara membuat :
1. Rendam ebi dengan air panas hingga lunak, haluskan.
2. Seduh soun dan taoge dengan air mendidih secara terpisah. Potong - potong soun jika terlalu panjang.
3. Sangrai kelapa parut hingga kecoklatan.
4. Haluskan cabe merah segar dan cabe merah kering.
5. Goreng udang dengan tepung bumbu siap pakai hingga kuning kecoklatan.
6. Potong - potong tahu seukuran sekali suap.
7. Panaskan 2 sdm makan minyak, goreng ebi halus hingga harum. Masukkan bawang putih cincang, aduk hingga kekuningan. Tambahkan cabai halus, aduk sebentar, masukan garam. Angkat.
8. Masukkan taoge, soun, kelapa sangrai, tahu, udang goreng tepung dan bumbu iris ke dalam mangkok. Campur dengan bumbu tumis. Tambahkan air jeruk nipis
9. Sajikan Kerabu Soo Hoon di atas piring saji.

Salad soun berbumbu iris ini menggunakan bunga kecombrang, bumbu khas kuliner Melayu. Sentuhan Cina terasa pada pemakaian cabai kering dan ebi yang cukup banyak. Benar seperti dugaanku tadi, bumbunya mirip dengan Anyang. Di Mandailaing Melayu sendiri yang biasa dipadukan dengan bumbu Anyang yaitu daun pakis , pakat (rotan muda), dan daging ayam. Masakan Anyang biasanya banyak ditemui pada saat bulan Ramadhan. Di lain waktu aku akan bahas tersendiri masakan Ayang ini ya.

Kerabu Soo Hoon ini memiliki rasa yang tidak biasa. Paduan rempah bumbu yang harum sangat menggugah selera. Gurih dari ebi dan wangi khas kecombrang berpadu dengan segar asam jeruk nipis, membuat penasaran ingin nambah terus. 

Malaysian Kerabu Soo Hoon

Jadi, apa masakan peranakan favoritmu?


Jumat, 30 Mei 2014

Resep: Kue Kelapa Kurma


Ramadhan hampir tiba. Sukacita menyambut kehadiran bulan penuh berkah pun kian terasa. biasanya para ibu mulai juga sibuk memikirkan hidangan - hidangan suguhan hari lebaran. salah satunya kue kering . selain kue kering wajib seperti nastar, kaastengels atau putri salju, banyak sekali ragam kue kering baik klasik maupun modifikasi yang bisa kita hidangkan di acara silahturahmi keluarga nantinya. 

Untuk musim lebaran kali ini, aku mencoba satu resep kue kering baru. Lihat resepnya di majalah Femina edisi khusus Hidangan lebaran tahun 2013, tahun lalu malah nggak sempet nyoba, hehhehe. Aselinya berjudul Segitiga Kurma. Aku modifikasi sedikit dengan memperbanyak kelapa kering dalam adonan kue nya, lalu mengganti kapulaga bubuk dengan kayumanis bubuk.



Kue Kurma Kelapa
modifikasi dari resep Femina

300 g tepung terigu protein rendah
100 gram kelapa parut kering
220 gr mentega tawar
120 gr gula pasir
4 kuning telur

2 sdm susu evaporated aduk dengan 3 sdm madu
250 g buah kurma cincang halus
80 g almond sliced

2 sdt kayumanis bubuk
½ sdt garam

Cara Membuat:
1.     Kocok mentega dan gula pasir hingga rata , masukkan telur, aduk rata.
2.     Masukkan 50 gram kelapa kering dan terigu, aduk rata.
3.     Ambil 1 sdm adonan, bulatkan. Bentuk adonan menjadi segitiga, olesi permukaannya dengan susu dan madu.

4.     Taburi kelapa parut, taruh kurma dan almond di atasnya. Taburi dengan kayumanis bubuk. Panggang 25 menit di suhu 180’c atau hingga matang kuning keemasan.


Dengan menggunakan gula pasir dan juga kelapa parut dalam adonannya, tekstur kue kelapa kurma beda dengan kue kering yang klasik.  Krenyes krenyes renyah, berpadu dengan renyahnya kacang almond. Selain itu, paduan wangi kayumanis dan kelapa nya juga memberi sensasi tersendiri, yang membuat kue kering ini layak dicoba dan dihidangkan untuk para tamu lebaran nanti. 
Nah tunggu apa lagi, bikin yuk...

Setup Pisang

Setelah hiruk pikuk perjalanan kehamilan dan melahirkan, rasanya kok kangen pengen nge-blog. Nggak tega aja rasanya ini blog didiemin lama. Kemaren - kemaren hanya sempet tulis resep dan update jualan saja. Nah mumpung adek bayi sudah mulai teratur jam tidur dan minum ASI nya, jadi bisa curi waktu untuk motret dan nulis lagi.

Sekalian menuntaskan rindu, sekalian deh ikutan seseruan setoran ke event online culinary weeks di milis NCC: Menu Ramadhan dan Lebaran. Culinary weeks ini biasanya dibanjiri dengan kreasi kuliner yang luar biasa kreatif. Apalagi menu Ramadhan dan Lebaran ini, kebayang dong bakal banyak sekali ide - ide kreasi hidangan berbuka puasa yang bisa kita suguhkan ke keluaga tercinta. Untuk hidangan Lebaran, siapa tahu bakal ada alternatif hidangan lain untuk Lebaran kali ini.

Dari sekian banyak seliweran hidangan buka puasa yang biasa terhidang di waktu aku kecil, ada satu hidangan yang selalu bikin kangen, yaitu Setup Pisang. Hidangan minuman yang sangat sederhana, tapi bikin keinget terus sama suasana buka puasa yang syahdu dan hangat bersama keluarga. Membuatnya sangat mudah, rasanya enak , dan aroma kayumanis yang menyeruak hingga membuncah di rongga dada..hahaha *lebay.


Setup Pisang
Bahan :
4 buah pisang kepok, sedang matangnya
150 gram gula pasir
1 liter air
2 batang kayu manis

Cara membuat
1. Potong serong pisang setebal 2cm, masak bersama air, gula pasir dan kayu manis.
2. Rebus hingga pisang lunak.
3. Hidangkan hangat, atau juga dingin setelah disimpan di lemari es.


Kalau beberapa orang suka menyantapnya hangat, aku lebih suka kalau Setupnya dingin. Jadi setelah matang, setup disimpan dulu dalam lemari es hingga  saat berbuka puasa tiba.
Duh, segerrrnyaaaa....



Senin, 26 Mei 2014

Kue Kering Lebaran 2014

Kue Kering Lebaran

Kue kering dari Radissa cookies adalah home made, dibuat dari bahan - bahan segar dan berkualitas, bukan produksi massal, baru dibuat setelah order disepakati. Tanpa bahan pengawet, rasa dan kualitas dalam kondisi baik maksimal hingga 2 bulan.

Untuk efesiensi ongkos kirim menggunakan Kurir khusus kue, untuk wilayah JABODETABEK sebaiknya pesan minimal 3 toples. Untuk  luar kota pengiriman menggunakan JNE atau TIKI, saya tidak bertanggung jawab dalam bentuk apapun untuk segala kerusakan kue yang terjadi. Pada saat sebelum pengiriman, saya memastikan bahwa semua kue kering dalam keadaan baik . Pengalaman sebelumnya, yang paling aman terhadap goncangan sepanjang ekspedisi adalah Kukis Hias.

Order dibuka mulai tanggal 1-30 Juni 2014. Untuk pengiriman terakhir tanggal 15 Juli 2014 (via JNE - ke luar kota) dan 23 Juli 2014  via kurir dalam kota.

Order bisa melalui email ke: citrakusuma79@gmail.com , SMS ONLY ke HP: 08197485288 atau PIN BB : 24D7CE3C

Harga untuk per toples hardtop kemasan 450 gram, belum termasuk ongkos kirim. 
Ongkos kirim tergantung wilayah masing - masing.





Nastar Klasik : Rp. 85.000,- / toples
Nastar Premium Grade : Rp. 120.000,-/toples














Kaastengels : Rp. 95.000,-/toples

















Sagu Keju Rp. 90.000,- / toples










Putri Salju : Rp. 70.000,-/toples



















Neiman Cookies : Rp. 85.000,-/toples
















Fruity Almond : Rp. 85.000,- / toples
















Coklat Mede Rp. 70.000,- / toples




















Bunga Coklat : Rp. 65.000,-/toples

















Kue Kelapa Kurma Rp. 75.000,- / toples



















Kukis Hias Rp. 65.000,- / toples
















Kue Melati Rp.50.000,-/toples



Eggroll , tersedia 4 varian : Original, Kismis, Meises dan Coklat.

Harga Rp.75.000,-/toples kemasan 900gram.












Ditunggu Pesanannya ... :)

Selasa, 06 Mei 2014

Resep : Lapis Beras



Lapis Beras

Bahan :
1000ml santan dari 2 butir kelapa
1sdt garam
2 lembar daun pandan

250 g tepung beras
100 g tepung kanji
275 g gula pasir

Pewarna makanan warna hijau dan merah
Minyak untuk mengoles loyang


Cara membuat:
1. Rebus santan, garam ,dan daun pandan sambil diaduk-aduk hingga santan mendidih. Angkat, biarkan hingga agak dingin.
2. Olesi loyang ukuran 20x20cm dengan minyak. Panaskan dandang, bungkus tutup dandang dengan serbet agar uap air tidak menetes ke loyang.
3. Campur tepung beras, tepung kanji, gula menjadi satu, aduk rata. Tuangkan santan perlahan - lahan, aduk hingga adonan rata dan licin.
4. Bagi adonan menjadi 3 bagian. Beri 3 tetes pewarna hijau untuk bagian pertama, dan 3 tetes pewarna merah untuk bagian kedua. biarkan adonan ketiga bewarna putih.
5. Masukkan loyang ke dalam dandang yang airnya sudah mendidih, masukkan 100 ml (1 sendok sayur) adonan berwarna hijau, tutup kukusan selama 5 menit hingga adonan mengeras. Buka tutup kukusan, tuang lagi 1 sendok sayur adonan hijau, kukus lagi 5 menit. Ulangi terus hingga adonan hijau habis.
6. Tuang 100 ml adonan putih diatas lapisan hijau yang sudah mengeras. Kukus 5 menit. Lakukan berulang hingga adonan putih habis. Lalu lakukan hal yang sama untuk adonan merah. Jika seluruh adonan sudah habis, kukus selama 30 menit hingga seluruhnya matang.
7. Angkat, keluarkan dari dandang, dinginkan. Potong sesuai selera.



Minggu, 20 April 2014

Menyambut Lintang

Alhamdulillah, yang dinanti-nanti telah tiba.

Kehamilan kedua yang penuh cerita ini,  diakhiri dengan kehadiran anak kedua kami "Lintang Ahmad Ghazi Siregar".

Tanggal 3 April, ketika usia kehamilan masuk 39 minggu, aku kontrol ke dokter. Sewaktu di USG tampak air ketuban sudah mulai berkurang. Dokter menanyakan apakah siap untuk diransang induksi supaya adek bayi cepat lahir mengingat kondisi air ketuban yang sudah mulai berkurang. Berhubung sudah pernah merasakan induksi di persalinan Ndaru anak pertama, oke sajalah mengiyakan saran dokter.

3 April 2014 jam 17.00, bersama suami yang sengaja ijin dari kantor, kami datang lagi ke Rumah Sakit. Setelah mendaftar ke administrasi rawat inap, aku langsung menuju bagian persalinan. Setelah semua pemeriksaan lengkap, pukul 18.00 cairan infus induksi mulai dimasukkan. Aku masih bisa mondar mandir ke kamar mandi. Jam 19.00 diperiksa dalam , masih pembukaan 1. Bidan jaga menyarankan aku untuk tidur untuk menyimpan energi.

Jam 23.00 aku terbangun karena ingin buang air besar. Sudah mulai terasa sedikit kontraksi, namun ringan hampir tidak terasa. Diperiksa, masih bukaan 2cm. Ah pasti besok siang nih lahirnya, aku pikir saat itu. Lalu aku lanjutkan tidur.

4 April 2014 jam 03.00 , kontraksi terasa semakin menguat. Suami yang sebelumnya aku minta istirahat di ruang rawat , aku minta turun  ke bagian bersalin karena pinggangku mulai terasa tidak nyaman saat kontraksi datang. Lumayanlah, ada yang elus punggung. Kami masih ngobrol santai saat itu sambil sesekali aku cengar cengir menahan sakit kontraksi yang datang. Jam 04.00 suami mengeluh sakit perut, dan mau buang air besar di kamar rawat.  Sekitar 20 menit kemudian, suamiku belum hadir lagi, rasa kontraksi yang sangat kuat datang disusul pecahnya ketuban. Aku langsung panggil bidan jaga. Bidan belum sampai ke ranjangku, tiba- tiba datang rasa mulas luar biasa yang mengajakku untuk mengejan. Waduuuh, aku langsung panik...lho kok udah ngajak ngeden aja nih. Bukannya jam 11 tadi masih bukaan 2? Kok cepat sekali. Bidan buru-buru periksa dalam, ternyata sudah bukaan 9!! Jiaaaa...heboh bidan dan perawat jaga memindahkanku ke ruang bersalin. Aku buru - buru telpon suami untuk turun lagi ke ruang bersalin.

Jam 04.30 , aku sudah mulai mnegeluh tidak bisa menahan rasa ingin mengejan. Subhanallah rasanya itu seperti menahan buang air besar sebesar bola volly yang sudah diujung. Keringat mengucur deras. Bidan mengintruksikan untuk aku alihkan konsentrasi dengan cara ambil nafas dalam dan buang perlahan. Walahhh....susahnyaaa... Untung tidak terlalu lama, dokter datang, dan aku langsung diperbolehkan untuk mengejan karena bukaan sudah lengkap.

Dan subhanallah, dengan tanpa kesulitan, cukup sekali mengejan saja, maka lahirlah Lintang.Alhamdulillah wala ila ha Illalahu Allahu Akbar. Rasanya sungguh luar biasa. Tak terlukiskan bahagianya kami. Allah memberi kelancaran pada proses kelahiran ini.

Alhamdulillah, sekarang Lintang sudah berusia 2 minggu.
Mohon doanya agar Lintang selalu sehat, jadi anak yang sholeh dan bermanfaat buat ummat. Aamiinn
Photo by ARAphotovideo

Selasa, 04 Maret 2014

Tumpeng Online di Media Indonesia

Narsis sedikit boleh ya. Kebetulan usahaku www.tumpengonline.com diminta jadi narasumber untuk artikel wirausaha di harian Media Indonesia. Yang lebih dibahas adalah bagaimana aku menjalankan usaha jasa penyedia makanan khususnya tumpeng dan kue tradisional ini melalui penjualan online.


Di artikel ini dibahas bagaimana aku memulai usaha pertama kali, mengembangkannya serta mempertahankannya. pokoknya semuanya deh tentang usaha Tumpeng Online di bahas di sini.
Artikel ini dimuat di Media Indonesia, Sabtu 8 Februari 2014. semoga menjadi inspirasi buat yang membaca, khususnya yang ingin memulai bisnis menjual makanan secara online.




Minggu, 02 Maret 2014

Cilok


Suatu hari, lihat di jalan depan sebuah SD dekat rumah ada abang- abang penjual cilok, jadi pengeeen banget. Kepengen beli, tapi selain gengsi (hihihi) kebayang deh bahan - bahan yang dipakai si abang kan kita nggak tahu persis. Kalau mau ditunda - tunda takut adek bayi bakal ngiler.. *alesan. Ya udah browsing bentar, dapet resep dari blognya Ricke






Bahan:
200 gram tepung sagu tani atau tapioka
200 gram terigu protein sedang
2 siung bawang putih, haluskan
1 sdt garam
1 sdt kaldu bubuk (optional)
1/4 sdt merica bubuk
1 sdt gula pasir
350 ml air kaldu ayam
2 batang daun bawang, iris halus

Air di panci untuk merebus cilok

Cara membuat:
1. Campurkan tepung sagu tani/tapioka dan terigu. Tambahkan daun bawang. Aduk rata dan sisihkan.
2. Campurkan air, bawang putih halus, garam, kaldu bubuk, merica bubuk dan gula pasir. Masak hingga mendidih.
3. Panas-panas tuangkan air rebusan tadi bertahap ke dalam campuran tepung, sambil diaduk rata menggunakan sendok kayu (jangan pake tangan , panaasss). Bila dirasa adonan sudah kalis dan bisa dipulung dan air masih bersisa, hentikan penambahan air.
4. Biarkan sampai agak hangat. Ambil sedikit adonan,  bulatkan sebesar bakso. Lakukan hingga adonan habis.
5. Didihkan air yang banyak dalam panci, rebus cilok hingga mengambang dan biarkan sekitar 10-15 menit mengambang. Angkat. Kemudian kukus cilok hingga empuk dan matang.

Untuk bumbu, aku kebetulan ada stock bumbu pecel, tinggal seduh deh. ditambahin saos cabe botolan. mmhmm yummy...

Selasa, 04 Februari 2014

Resep: Kerang Hijau Saus Padang

Kerang Hijau (Perna Viridis) banyak kita temui di menu restaurant Seafood. Meskipun ada peringatan bahwa Kerang Hijau dari Teluk Jakarta mengandung logam berat, namun hidangan Kerang Hijau tetap saja jadi salah satu alternatif masakan seafood yang favorit. Jadi, yang tinggal di Jakarta, jangan sering - sering makan Kerang ini ya... hehehhee.

Kerang HIjau Saos Padang

Di sisi lain, manfaat kandungan nutrisi dari Kerang Hijau sangatlah banyak. Dikutip dari artikel Femina, berikut ini adalah kandungan nutrisi dari Kerang
  • Asam lemak tidak jenuh (omega-3) yang penting untuk perkembangan jaringan otak anak. Kandungan asam lemak tidak jenuh ini juga akan membantu memecah ’kolesterol jahat’ di dalam pembuluh darah. Kondisi ini secara otomatis memperlancar aliran darah ke jantung dan otak, sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit jantung dan stroke.
  • Tiga puluh tiga persen vitamin B12 dari kebutuhan harian, ada dalam kerang. Dengan mengonsumsi vitamin B12 akan mencegah terjadinya mutasi sel, sehingga usus akan terlindungi dari risiko kanker.
  • Vitamin A untuk menjaga kesehatan kulit dan mata.
  • Fosfor untuk pembentukan tulang dan gigi pada anak, serta membantu tubuh memaksimalkan fungsi vitamin.
  • Protein yang lebih tinggi daripada daging merah, namun dengan kalori lebih rendah sehingga sesuai untuk tubuh.
  • Potasium untuk membantu menjaga tekanan darah, dan mengatur fungsi jantung serta metabolisme tubuh.
  • Kalsium. Dengan bertambahnya jumlah kalsium yang masuk ke dalam tubuh, maka dapat membantu mencegah osteoporosis (pengeroposan tulang). 

Jadi, kalau teman - teman dapat kesempatan untuk menyantap Kerang Hijau terlebih yang diyakini bukan berasal dari Teluk Jakarta,jangan ragu - ragu ya menyantapnya. Enak banget apalagi kalau dapat yang segar.

Kali ini kita masak Kerang Hijau Saos Padang. Menu ini banyak sekali versinya. Lain restaurant lain rasanya. Tapi ciri khasnya adalah rasa pedas dan warna saosnya yang merah.

Kerang Hijau Saos Padang

bahan :
1 kg kerang hijau, cuci bersih dan sikat cangkangnya
500 ml minyak untuk menggoreng kerang
2 sdm saos tomat botolan
5 sdm saos cabai botolan
5 buah cabai rawit, iris - iris
100 ml air
sdt garam
2 sdt gula pasir

bumbu halus:
6 siung bawang merah
3 siung bawang putih
8 buah cabai merah

bumbu lainnya:
2 cm jahe, memarkan
1 batang serai, memarkan

cara membuat :
  1. Goreng kerang beserta cangkangnya dalam minyak panas sampai kerang matang dan sedikit kering , angkat dan tiriskan.
  2. Sisakan minyak hingga 2 sdm, tumis bumbu halus, jahe dan serai hingga harum.
  3. Masukkan kerang, aduk rata dengan bumbu halus. tambahkan saos tomat, saos cabai, air, gula dan garam. Aduk - aduk agar kuah saos merata dan mulai menyusut.
  4. Masukkan cabai rawit, aduk rata kembali hingga kuah menyusut dan cabai rawit layu. 
  5. Angkat dan hidangkan

Kerang HIjau Saos Padang


Kerang Hijau Saos Padang ini cocok disantap dengan nasi panas dan tumis kangkung taoco. Jadi berasa makan di warung atau restaurant Seafood deh. Pasti nambah - nambah deh. Selamat mencoba....

Sabtu, 01 Februari 2014

Resep: Ayam Bakar Bumbu Rujak

Ayam Bakar Bumbu Rujak

Bahan :
1 ekor ayam , potong 12 bagian
500 ml  santan kental dari 1 butir kelapa

Bumbu halus:
10 siung bawang merah
4 siung bawang putih
8 buah cabai merah keriting
3cm jahe
2cm kunyit
2 butir kemiri

Bumbu tambahan
2 lembar daun salam
1 batang serai, memarkan
2 cm lengkuas, memarkan
1 sdt garam

Cara membuat:
1.       Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan daun salam, serai dan lengkuas.
2.       Masukkan ayam , aduk rata hingga ayam berubah warna.
3.       Masukkan santan. Masak hingga kuah menyusut, sambil sesekali diaduk.
4.       Siapkan bara api, bakar ayam hingga berwarna kecoklatan sambil sesekali dioles bumbu dari kuah santan. Angkat dan sajikan.

ayam panggang bumbu rujak

 note : resep ini juga ada di buku saya yang akan terbit.


 

Pengikut