Selasa, 21 Mei 2013

Belajar dari mengajar di Aceh


Teman saya Lily Tyucake , sudah memberi tahu saya jauh hari sebelum keberangkatan kami ke Aceh. Teman Lily, Vera pemilik toko bahan kue Bogor di Banda Aceh, mengundang kami untuk mengajar kursus baking dan decorating cake. Dari pertama mendengar ajakan ini, aku sudah sangat exited. Sudah hitungan belasan tahun aku tidak menginjakkan kaki ke Bumi Serambi Mekah itu. Terakhir ke Aceh saat ikut Papaku meninjau pasukan operasi militer sewaktu Papa dinas di Kodam Bukit Barisan sekitar tahun 1994 dulu.  Jadi tanpa pikir panjang aku langsung mengiyakan ajakan Lily ke Aceh ini.. 

Hari 1 : Lalu tibalah saat keberangkatan kami ke Banda Aceh. Dengan perabotan lenong (baca: perlengkapan decorating) segambreng, kami berangkat pesawat jam 9 pagi. Karena harus transit di Medan, kami baru tiba di Banda Aceh pukul 12.30 siang. Vera sudah menjemput di bandara. 

Dari bandara, Vera mengajak kami makan siang di sebuah warung makan Aditya Jaya di daerah Blangbintang, masih seputaran Bandara juga. Menunya tidak banyak, Ayam "Sampah" , Gulai ayam dan Gulai Kambing. Wow, welcome lunch yang aduhai membelai lidah. 

Disebut Ayam Sampah, karena ayam ini digoreng bersama daun - daunan rempah penambah aroma sedap. Seperti daun pandan, daun kare (di Aceh disebut daun Temurui) serta cabe hijau. Sebelumnya ayam ini diungkep terlebih dahulu dengan bumbu kuning , baru digoreng bersama dedaunan tadi. Selain Ayam, Gulai Ayam dan Gulai Kambing nya tak kalah nikmat. Endes nikmeh sangat. 



Dengan perut yang nyaris penuh, Vera seakan tidak puas menjamu kami. Tak jauh dari Warung Aditya tadi, kami diminta Vera mencoba Rujak Aceh. Sebetulnya Rujak Aceh ini menurutku tidak jauh berbeda dari Rujak biasa yang kita temui di Jakarta. buah - buahan dipotong cacah kecil - kecil baru dicampur dengan bumbu gula dan kacang. Kata Vera, yang khas dari rujak Aceh ini adalah buah salaknya. Padahal kalau dicari, sudah susah membedakan yang mana buah salaknya, hehheheh. Yang paling seru dari makan di warung rujak ini adalah suasananya yang masih asri. Kita makan di pinggir sawah, yang masih banyak sapi serta kambing berkeliaran. Di Jakarta mau makan rujak? Selain nunggu tukang rujak lewat depan rumah (yang pemandangannya adalah pagar rumah tetangga) , di pasar yang kadang ada kadang nggak ada yang jual, atau pergi ke Mall. Heloo, mana sawahnya? :P


Selesai makan rujak , kami bergerak ke Banda Aceh. Sepanjang jalan , aku merasa ini memang lagi hari tersepi di Aceh atau kesehariannya sepi seperti ini. Maklum, biasa lihat Jakarta dengan segala kesemerawutannya, jalanan menuju Banda yang lengang jadi bikin heran.

Toko Bahan Kue - Bogor milik Vera terletak di tengah kota Banda Aceh, tepatnya di daerah pasar Peunayong. Hari sudah menjelang sore saat kami tiba di toko. Masih banyak yang harus dikerjakan untuk persiapan mengajar esok hari. Persiapan kami kerjakan sampai menjelang pukul 21.00. Lelah mulai mendera. Saatnya kami istirahat. Malam itu kami tidur di Hotel Medan, tak jauh dari Toko Bogor.  Pupuk energi untuk kerja berat esok hari.


Suasana pasar Peunayong di depan Toko Bogor


Hari 2 : Pagi harinya pukul 08.30 kami sudah tiba kembali di Toko Bogor. Ruangan sudah siap dipakai untuk kegiatan belajar decorating fondant dasar. Ruangan kelas tidak terlalu besar, tapi cukup memadai. Ada 4 orang peserta pagi ini. Setelah berkenalan satu sama lain, kami langsung mulai belajar tentang dekorasi fondant. Mulai dari tehnik menangai fondant yang benar, trick menutup cake dengan fondant lalu menghiasnya.





Ternyata, walaupun katanya baru belajar, para peserta tidak nampak kesulitan untuk belajar fondant. Masing - masing berhasil menyelesaikan 2 cake dekor fondant. Cantik - cantik pula hasilnya. Kayanya kalah nih pengajarnya. Hihhii.

Materi pertama selesai jam 15.30, lanjut bersih- bersih persiapan untuk materi selanjutnya. Pukul 16.30 materi Rainbow Cake, Ombre Cake dan Tiramisu in Jar dimulai. Kali ini pesertanya jauh lebih banyak, hingga 12 orang. Kami mengajarkan teknik dasar membuat cake, macam - macam cheese frosting serta mendemokan cara asembling cake supaya cantik rapi dan menarik. Peserta berganti-gantian ingin mencoba menata layer demi layer cake. Dan hasilnya pun kami mendapatkan cake yang luar biasa cantik dan tentu saja enak. Tak terasa waktu belajar Rainbow Cake sampai jam 21.00 lebih, kami berberes setelah peserta pulang, dan persiapan untuk materi besok. Selesai beres- bers, pukul 22.30 kami langsung pulang ke hotel, tidur!!!








Hari 3 : Pagi - pagi saat jalan dari hotel menuju toko Bogor, kami sedikit memperlambat jalan kami. Udara pagi Banda menyejukkan nafas. Bersih. Dari kejauhan masih tampak perbukitan hijau . Belum banyak polusi yang menutupi pemandangan. Jalanan juga masih lengang . Kami menikmati tiap hela nafas segar ini. Wuussshh aaahhh...


Ok, cukup urusan menghela nafas yang lebay tadi. Hari ini masih akan berlangsung 2 materi lagi sampai malam. Materi pagi adalah Flower Cupcake. Suasana kursus berlangsung santai hingga sore. Lalu lanjut materi berikutnya yaitu Kukis Hias. Nah, bagian materi sore ini yang seru banget. Pesertanya banyak, ngerjainnya seru, penuh canda dan gelak tawa. Waktu jadi makin terasa panjang karena kami harus antri oven untuk memanggang kukis yang sudah dihias. Setelah Royal icing di atas kukis mengeras , masih harus menunggu juga untuk dingin untuk akhirnya dikemas.  Jadilah waktu yang panjang ini kami gunakan untuk saling berbagi cerita suka duka bakul kue rumahan. Rupanya diantara peserta ada yang sudah tinggi jam terbangnya sebagai penjual kue, bahkan sebagai pengusaha catering.


Hebat-hebat ya mereka, selalu haus ilmu. walaupun pengalaman segudang, tetap ingin tahu hal baru seperti menghias kukis ini. Obrolan kami tak terasa hingga larut dan akhirnya mereka harus pulang. Jam setengah 10 malam bow, gak terasa banget.

Tapi bagi Vera, ini belum malam katanya. Dengan sisa - sisa energi di badan dan mata , Vera membawa kami keliling kota Banda dan menikmati suasana malam hari. Vera menunjukkan dan mengantarkan kami ke Masjid Baiturrahman. Lily dan Vera tidak turun karena peraturan menyebutkan harus berpakaian  muslimah untuk masuk ke area Masjid. Karena sudah malam , suasana Masjid terlihat sepi. Hanya beberapa orang saja yang duduk- duduk di pinggiran Masjid. Masjid Baiturrahman ini luar biasa indah arsitekturnya. Pantas saja namanya begitu tersohor. Nuansa syahdu begitu terasa, ketika terdengar lamat-lamat lantunan ayat suci dari dalam Masjid. Sayang aku tidak bisa terlalu lama, mengingat hari sudah malam.




Setelah itu, kami menerima ajakan Vera untuk makan malam (ronde ke dua). Kami diajak  menikmati kerang rebus   dan martabak telur. Wah, kerang rebus dan sambal kacang nanasnya enak banget. Kerangnya terasa sangat segar. Lily sampai minta tambah lagi.  Hehhehee, laper atau doyan Ly?

Yang juga tidak kalah enak adalah Jus Alpokatnya. Dicampur kopi, saudara-saudara!! Maka jadilah malam itu aku minum Jus Alpokat Kopi. Enak banget, sensasinya beda dengan jus alpokat biasa yang diberi susu. Kami mengakhiri malam itu dengan obrolan panjang lebar soal bisnis kue dan bahan kue, sebelum akhirnya pulang ke hotel.





Hari ke 4  : Di perjalanan menuju Toko Bogor, aku sengaja mengambil jalan lain dari sebelumnya. Kali ini, aku melewati keramaian pasar, melihat hiruk pikuk transaksi serta melihat barang - barang yang ditawarkan para pedagang. Pasar Peunayong sedang ramai - ramainya pukul 08.00 itu. Terlihat juga beberapa kedai kopi yang ramai dipenuhi bapak - bapak yang minum kopi sambil mengobrol. Niatku untuk lebih banyak mengetahui keunikan - keunikan bumbu-bumbu di pasar Aceh ini, tertahan karena hujan turun. Aku langsung bergegas menuju Toko Bogor.



Kursus berjalan jauh lebih santai, karena tidak ada materi sore. Tapi ada 2 materi sekaligus yang disampaikan, yaitu carving cake tas prada dan flower cupcake. Yup materi flowercupcake ini diulang lagi karena ada beberapa peserta yang tidak bisa hadir di hari ke-2. Karena peserta tidak terlalu banyak, suasana jadi jauh lebih akrab. Gelak tawa menghiasi sepanjang siang itu.



Kopi Sanger & Mie Rebus di Mie Midi Ring Road
Saat materi hari itu usai, kami kedatangan tamu istimewa yang merupakan teman milis NCC, mbak Betty Firdaus yang datang bersama 2 anaknya. Bersama - sama dengan mbak Betty sore itu kami keluar untuk mulai menikmati kota Banda. Tujuan kami adalah makan mie Aceh dan minum kopi. Tempat yang kami datangi adalah Mie Midi di Ring Road. Wah, enak banget Mie rebusnya. terasa bumbu rempahnya. Lagipula, porsinya tidak terlalu besar jadi pas di perut. Kopi yang kupesan namanya Kopi Sanger. Kopi Sanger sebetulnya adalah kopi susu. Yakni kopi hitam dan dicampur susu kental manis. Jadi tidak terlalu 'berat' efek kopinya. Sedepppp. Setelah pulang, aku bergegas pulang ke hotel sementara Lily melanjutkan jalan bersama saudaranya yang kebetulan tinggal di Banda. Lumayan, bisa tidur lebih awal. Zzzzzz




Hari ke 5 : Wuuiihh, tidak terasa hari ini adalah hari terakhir kami mengajar di Toko Bogor. Waktu serasa cepat sekali berjalan. Hari ini kami menyampaikan materi figurin fondant. Masing - masing peserta membuat 1 set figurin orang yang terdiri dari Bapak - Ibu dan 2 anak. Materi selesai sore hari, dan ternyata barang yang harus kami bereskan banyak sekali. Hahaha....

Usai berberes, kami mencari makan malam. Kali ini Vera mengajak ke Rumah makan Khas Aceh Trienggading. Rumah Makan ini mirip cara penyajiannya dengan rumah makan padang. Beberapa lauk di hidangkan bersamaan, lalu kita tinggal memilih lauk atau sayur yang akan kita santap.


Seperti lazimnya masakan Sumatera lainnya, masakan Aceh ini banyak tersaji berupa kuah santan dan berasa pedas. Ada beberapa makanan yang khas saya coba  seperti Kuah Pliek U (Kelapa yang difermentasi) , Tumeh Oengkot (Tumis Tongkol), Eungkot Asam Keueng (Ikan Asam Pedas). Semua rasanya istimewa di mulutku. tapi tidak berani banyak - banyak euy, selain karena kandungan santannya, hari sudah beranjak malam, tidak berani makan banyak.

Apalagi setelah dari sini, Vera mengajak kami mengicipi warung kopi terkenal di banda yaitu Kopi Solong Ulee Kareng. Walaupun saat itu sudah larut malam, warung ini masih saja ramai pengunjung. Tetap dengan Kopi Sanger, aku menikmati setiap detik kenikmatan menyeruput kopi Aceh .

Beda sekali rasa kopinya dibanding kopi lainnya . Nendang, tapi tidak berat. Ringan, tapi menyentil. *halahhh. Tidak lupa juga aku beli Kopi Aceh Ulee Kareng bubuk untuk aku bawa pulang.

Seruputan kopi sanger di Ulee Kareng malam ini mengantarkanku pada sebuah renungan di kepalaku tentang Aceh. Betapa indah dan kayanya daerah ini. Dari sisi budaya,kearifan lokal, keramahan sahabat-sahabat baruku, keragaman kulinernya, serta semerbak kopinya. Rasanya niat berangkat ke Aceh untuk mengajar, mengantarkan aku di posisi "sedang belajar" saat ini.

Aceh yang kupikir sedikit seram, ternyata menyambutku dengan "pelukan" dan senyum ramah penduduknya. Perihal aturan syariah yang sering diperdengungkan di ibukota, juga tidak menjadi hal yang menyeramkan di sini. Semua berjalan serasi, aman dan menyenangkan. Aku belajar tentang kebiasaan - kebiasaan penduduk lewat cerita sahabat - sahabat peserta kursus. Aku belajar tentang gelisahnya mereka , ketidak senangan mereka jika ada pihak yang ingin Aceh tidak lagi damai. Aku belajar bahwa sehebat apapun pencapaian orang, mereka terus mau belajar tanpa kenal lelah. Aku belajar banyak dari perjalanan ini. Beranjak dari renungan di kepalaku, kuseruput tetes akhir kopiku. Bergegas kembali ke hotel. Mengistirahatkan badan dan pikiran, untuk perjalanan esok  hari.


bersambung....


Tidak ada komentar:

 

Pengikut