Ketika mengetahui bahwa tantangan ke-9 dari Indonesian Foodblogger adalah tentang Bubur Gurih (Porridge) , aku langsung teringat akan Bubur Pedas asal Melayu. Dulu, waktu tinggal di Sumatera Utara, dikenalkan oleh keluarga suami tentang keberadaan Bubur Pedas ini. Bubur Pedas khas Melayu Deli ini merupakan sajian langka , yang hanya bisa kita dapati saat bulan Ramadhan tiba. Konon katanya sejak jaman Kesultanan Deli di awal tahun 1900 - an, sudah memiliki kebiasaan untuk berbuka puasa menggunakan bubur pedas ini.
Karena hanya ada pada saat bulan Ramadhan, bubur pedas ini sangat diminati warga di sana. Saking banyaknya permintaan, para pedagang dan pembuat bubur pedas ini harus memasaknya dalam kuali-kuali besar dan menjajakannya dalam emaber-ember yang juga luar biasa besar. Bahkan di Masjid - Masjid besar di sekitar Kesultanan Deli, bubur pedas ini sengaja disediakan gratis bagi para jamaah yang berbuka puasa di masjid tersebut.
Waktu pertama kali mencicipinya, ekspektasiku sudah tinggi akan merasakan bubur dengan kuah merah yang menggambarkan kepedasannya. Olala, ternyata tidak sepedas yang aku bayangkan. Setelah bertanya ke keluarga suami yang menghidangkannya, rupanya dijelaskan bahwa sebutan 'pedas' pada bubur ini untuk menyebutkan rasa pedas dari rempah - rempah yang menjadi bagian bumbu bubur ini. Keluarga suami juga bertutur bahwa aslinya jaman dahulu kala, ada sekitar 100 bahan yang dimasukkan dalam bubur pedas ini . Mulai dari beras, kacang- kacangan, umbi - umbian, rimpang/bumbu dapur, rempah - rempah serta daun - daunan. Namun seiring bergulirnya waktu, keberadaan rempah - rempah yang tadinya mudah didapat jadi semakin sulit ditemui. Saat ini , paling banyak hanya setengah bahan - bahan dari resep aselinya yang masih bisa dicari untuk dijadikan bahan bumbu bubur pedas ini.
Diantara sekian banyak bumbu rempah dan daun- daunan yang dipakai sebagai bahan bubur pedas, berikut ini yang bisa aku dapatkan infonya.
Beberapa bumbu rempah yang dipakai sebagai bumbu Bubur pedas antara lain : Temu Mangga, Lempuyang, Temu Hitam, Temu Kunci, Jahe, Serai, Jinten Putih, dan Adas Manis.
Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb) sering dimanfaatkan sebagai tanaman obat atau diolah menjadi jamu. Temu Hitam / Ireng ini mengandung minyak asiri, zat pati, damar, lemak, mineral dan tanin . Mempunyai banyak manfaat seperti mengatasi tidak nafsu makan, melancarkan keluarnya darah kotor setelah melahirkan, penyakit kulit seperti kudis, ruam, dan borok, perut mulas (kolik), sariawan,batuk, sesak napas, dan cacingan.
Lempuyang (Zingiber zerumbet) juga merupakan rimpang akar yang biasa dijadikan bahan obat tradisional atau jamu-jamuan. Lempuyang diketahui mampu menginduksi apoptosis sel-sel kanker (sumber: wikipedia) . Selain itu lempuyang bisa dijasikan obat penambah nafsu makan, mengatasi batuk rejan, alergi makanan laut, penyakit encok dan rematik, serta untuk suplemen penambah darah.
Temu Mangga ( Curcuma mangga) atau yang lebih dikenal sebagai Kuyit Putih . Beberapa manfaat temu mangga sebagai obat tradisional diantaranya adalah sebagai obat maag, diare, penghilang nyeri saat haid, keputihan, serta mengobati jerawat dan bisul. Rimpang Curcuma mangga juga berkhasiat untuk mengecilkan rahim dan untuk penambah nafsu makan.
Temu Kunci ( Boesenbergia rotunda) sering dipergunakan dalam campuran sayur bayam. Afek anti racun yang terkandung didalamnya diketahui dapat menetralisir efek purin dalam rebusan sayur bayam. Temu Kunci ini mempunyai khasiat mengobati sariawan, masuk angin, perut kembung, sukar buang air kecil, gatal-gatal, keputihan, panas dalam, tuberkulosis, dan lain-lain.
Jinten Putih ( Cuminum cyminum, Linn.) selain untuk bahan bumbu berbagai masakan , juga merupakan pelengkap dari ramuan obat - obatan herbal. memiliki khasiat mengobati sakit Jantung, haid tidak lancar, dan susah tidur.
Adas manis ( Pimpinella Anisum ) sering digunakan pada masakan - masakan Timur Tengah dan India. Selain untuk memberikan rasa yang khas, Adas Manis ini juga bermanfaat untuk mengatasi gangguan pencernaan, meredakan sakit gigi , merawat flu dan pilek, dan membantu gangguan susah tidur.
Selain, rempah - rempah yang telah dijabarkan di atas, Bubur Pedas ini juga terdapat daun - daunan. Terhitung mulai dari daun kunyit, daun mangkokan, daun jeruk, daun, mengkudu termasuk juga daun jambu biji. Weiisss pokoke ruaame banget.
Daun Mangkokan (Polyscias scutellaria ) merupakan tanaman hias pekarangan yang juga memiliki khasiat antiseptik dan deodoran,
Daun Jambu Biji (Psidium guajava) sudah dari dahulu dikenal sebagai obat pencegah diare. Selain itu daun ini dapat mencegah batuk pilek, deodoran alami, menurunkan kadar gula darah serta mengatasi luka memar.
Daun Mengkudu ( Morinda citrifolia) berkhasiat menyembuhkan penyakit ambient, menguatkan kondisi badan yang sedang lemah, melangsingkan tubuh dan melancarkan pencernaan.
Daun Kunyit ( Curcuma Longa) sudah sering dipakai sehari - hari untuk bumbu masakan. Daun kunyit juga memiliki manfaat sebagai antioksidan.
Bubur Pedas Melayu Deli
modofikasi dari Resep NOVA
Bahan:
500 gram beras, cuci bersih
150 gram singkong, potong dadu
150 gram ubi jalar , potong dadu
1 buah jagung manis, sisir
200 gram kacang hujau, rendam 6 jam
1000 ml santan dari 1,5 butir kelapa
2 sdt garam
Bumbu 1:
2 ruas temu mangga
2 ruas temu kunci
2 ruas lempuyang
2 ruas temu hitam
3 batang serai
1 ruas kunyit
2 ruas temu kunci
2 ruas lempuyang
2 ruas temu hitam
3 batang serai
1 ruas kunyit
Bumbu 2:
1 sdt jintan putih
1 sdt jintan manis
1 sdt ketumbar
1 sdt jintan putih
1 sdt jintan manis
1 sdt ketumbar
Bumbu 3:
3 helai daun kunyit, iris halus
3 helai daun jambu biji muda, iris halus
3 helai daun mengkudu, iris halus
3 helai daun mangkokan, iris halus
5 lbr daun jeruk, iris halus
3 helai daun jambu biji muda, iris halus
3 helai daun mengkudu, iris halus
3 helai daun mangkokan, iris halus
5 lbr daun jeruk, iris halus
Cara Membuat:
1. Cuci bersih bumbu I, sangrai bersama beras hingga kering. Pisahkan bumbu dan beras, lalu haluskan bumbu 1 dan tumbuk kasar beras.
2. Sangrai bumbu 2 hingga harum, haluskan.
3. Campur bumbu 1 yang dihaluskan dengan kelapa parut, saring bersama santan.
1. Cuci bersih bumbu I, sangrai bersama beras hingga kering. Pisahkan bumbu dan beras, lalu haluskan bumbu 1 dan tumbuk kasar beras.
2. Sangrai bumbu 2 hingga harum, haluskan.
3. Campur bumbu 1 yang dihaluskan dengan kelapa parut, saring bersama santan.
4. Didihkan santan, masukkan beras dan bumbu 2, masak sampai beras mekar dan tanak. Beri garam.
5. Masukkan jagung, kacang hijau, singkong, dan ubi, masak sampai bahan ini lunak dan matang.
6. Terakhir, tambahkan aneka daun (bumbu 3) yang sudah diiris halus, aduk rata.
6. Terakhir, tambahkan aneka daun (bumbu 3) yang sudah diiris halus, aduk rata.
Untuk 15 porsi
Walaupun begitu banyak rempah dan daun-daunan yang hadir dalam sajian Bubur Pedas ini , namun tidak membuat rasanya kacau. Legit dari singkong dan ubinya masih cukup terasa dan memberi padanan rasa yang manis enak di lidah. Daun - daunan yang dipakai juga tidak membuat rasanya menjadi pahit, malahan hampir tidak memberi pengaruh rasa apapun.
Jika mengingankannya, Bubur Pedas ini bisa dipadukan dengan udang segar yang ikut dimasak bersama beras dan santan. Selain itu ada beberapa sumber yang menambahkan kacang panjang, wortel, daun bangun-bangun, daun kangkung, kacang tanah, ikan teri, daging sapi, dll sesuai seleranya masing - masing. Untuk bumbunya juga dapat menambahkan lengkuas serta salam.
Yang pasti, setelah akhirnya mengetahui beragam khasiat dari rempah dan daun-daunan yang dipakai sebagai bahan Bubur Pedas ini, pantas saja ya Kesultanan Deli begitu menggemarinya. Selain memang rasanya yang gurih dan legit, menyantap Bubur Pedas ini tentu saja menyehatkan tubuh. Siapa tahu ada yang bertandang saat bulan Ramadhan ke Medan- Stabat - Asahan dan sekitarnya, jangan lupa mencobanya. Atau bisa dicoba resep di atas untuk icip - icip sebelum merasakan aselinya yang dimasak di kuali besar.
1 komentar:
Yang butuh bibit tanaman rempah2 bisa hubungi kami di chasiapro@gmail.com atu 082136712513 Trims Prabowo JOgja
Posting Komentar