Ndaru sendiri sangat bersemangat melakoninya. Bahkan khusus minta ke salon untuk sanggulan. Untuk bajunya, niatnya sih mau cari baju adat Mandailing. Tapi kok ya dicari blusukan di Pasar Jatinegara nggak ketemu yang sesuai dengan pakaian adat aselinya. Daripada sayang udah capek - capek nyari, aku kepikiran beli baju kebaya beludru adat jawa, mana tahu Ndaru mau dipakein baju Jawa (kan emaknya Jawa, hehhehee). Eladalah, si ndaru nya ngotot mau pakai adat batak. Setelah dibujuk - bujuk akhirnya dia mau juga pakai kebaya beludru itu, dia bilang "Ok de, Ndaru emang separuh batak separuh Jawa".
Dan jadilah perpaduan itu. Ulos batak warna jingga dipadu dengan kebaya beludru. Untuk hiasan rambut, aku sesuaikan dengan warna ulosnya. Hiasan ini harganya Rp. 7.500,- saja di Pasar jatinegara. Sementara ikat kepala nya ini aku beli di Tomok, danau Toba. Udah lama lho belinya, bukan beli khusus untuk acara Ndaru ini, hihihihii. Niat banget kalau gitu ya...
Saat tiba di sekolah, teman - teman Ndaru juga sudah siap dengan baju adatnya plus dandanan yang seru. yang perempuan cantik semua, yang cowok ganteng gagah. Pada manglingi semua deh.
Setelah semua anak berkumpul, acara di buka dengan pawai keliling lingkungan sekolah. Ihiiiy, seru banget deh mereka kecil - kecil pakai kain jalan ketimik - ketimik. Mumpung masih seneng nih ya mereka, kalau udah besar pada malu kali. :D. Perjalanan pawai tidak terlalu lama, hanya keliling komplek lingkungan sekkolah saja, lalu rombongan kembali lagi ke sekolah untuk segera mulai acara Fashion Show.
Seru banget deh melihat anak - anak manis imut ini jalan berlenggak lenggok seolah melakukan peragaan busana. Walau ada yang ragu dan malu tapi semua bisa tampil bagus dan percaya diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar