Minggu, 03 Maret 2013

Borobudur, semburat ribuan makna




Tulisan ini akhirnya dirilis setelah nyaris 2 bulan perjalanan ke Borobudur, awal Januari bersama rombongan NCC Tour Yogyakarta. Kunjungan di hari pertama ke Borobudur memberikanku kesempatan untuk mendengarkan cerita yang dituturkan oleh pemandu sewa yang kami minta untuk menemani kami berputar. Setelah berkali - kali kunjungan ke Borobudur sewaktu kecil dan remaja, baru kemarin ini mendengarkan serius penuturan pemandu wisata. :D Dari dulu ngapain aja ya? Tulisan ini juga "wajib" hukumnya disimpan di blog, untuk bekal nanti jika Ndaru bertanya lebih banyak.


Borobudur terletak di Kabupaten Magelang, tepatnya di kecamatan Borobudur. Jaraknya kurang lebih 42 km dari Yogyakarta. Saat ini jarak tersebut dapat ditempuh selama 30 menit dengan menggunakan mobil. Banyak literatur yang menyebutkan asal mula nama Borobudur. Vihara dan Budur. Vihara menjadi -biara- berubah lagi menjadi - bara. Sedangkan budur adalah nama tempat yang tinggi. Jadi Borobudur artinya biara di tempat yang tinggi (bukit). Sementara pendapat lain mengatakan Budur merupakan bentuk kata lain dari Budo yang dalam bahasa jawa Kuni berarti kuno. Bhara dalam bahasa jawa Kuno dapat diartikan banyak, maka borobudur dapat juga berarti Budha yang banyak. Dari semua pendapat ini , tidak ada yang paling bisa dibuktikan kebenarannya baik melalui penelitian prasasti apalagi cerita turun temurun.

Belum ada yang bisa memastikan kapan tepatnya Borobudur ini didirikan. Penilitian para ahli sejarah melalui prasasti yang ditemukan hanya meyebutkan bahwa tulisan - tulisan yang ditemukan di prasasti maupun relief kecil di kaki candi merupakan tulisan Jawa Kuno yang berasal dari akhir abad 8 sampai awal abad 9 Masehi. Di mana pada abad itu berkuasa raja- raja dari Dinasti Syailendra yang menganut agama Budha Mahayana.


Borobudur didirikan di atas bukit seluar 7-8 hektar pada ketinggian 266 m di atas permukaan laut. Denah candi menyerupai bujur sangkar, membentuk Bunga padma (Lotus). Bangunan candi terdiri dari 3 bagian: kaki, badan dan puncak candi. Bagian kaki candi dinamakan Kamadhatu yang mempunyai arti filosofis Alam Kehidupan. Alam Kehidupan identik dengan dunia nafsu dan hasrat. Manusia belum bisa melepaskan diri dari nafsu duniawi. Bagian badan candi dinamakan Rupadhatu, yang artinya bagian kehidupan manusia yang sudah meninggalkan nafsu, sudah menggunakan keinginan luhur namun tetap dengan sifat kemanusiaannya. Puncak Candi dinamakan Arupadhatu yang bermakna bagian kehidupan yang sudah meninggalkan sifat keduniawian. Alam ini sering disebut alam batin atau spiritual, tiada lagi nafsu duniawi.

source : wikipedia

Dinding - dinging Candi diperindah dengan relief- relief yang mengguratkan ribuan makna. Berbagai hal tentang kehidupan, sifat baik, sifat buruk . Di bagian Kamadhatu tergambar relief yang melukiskan kehidupan duniawi, hubungan sebab akibat, perbuatan baik dan buruk.



Selain menceritakan ajaran kehidupan serta riwayat Budha, relief - relief ini juga merupakan gambaran dari kehidupan masa lalu di abad itu. Lukisan orang menari, alat musik, alat transportasi, bangunan rumah penduduk, hasil pertanian, cara berpakaian, berkesenian, kehidupan perekonomian, suasana pasar dan upacara - upacara serta ritual yang biasa dilakukan pada jaman dahulu kala.




Di bagian Rupadhatu dan Arupadhatu, terdapat relung - relung yang berisi patung Budha. Jumlahnya 432 buah. Patung - patung Budha ini sekilas nampak sama. Namun sesungguhnya terdapat perbedaan jelas pada sikap tangan patung Budha tersebut. Patung - patung dengan berbeda sikap tangan ini terbagi atas 6 sikap: (sumber foto ; wikipedia)



1. Aksobyha dengan sikap Bhumisparsa. Melambangkan saat sang Budha memanggil Dewi Bumi sebagai saksi saat menangkis iblis. Patung dengan sikap seperti ini menghadap ke Timur.



2. Amoghasidha dengan sikap Abaya. Melambangkan gambaran sikap menenangkan "jangan khawatir". Patung ini menghadap Utara.


3. Amithaba dengan sikap Dyana.  Melambangkan sikap meditasi. Patung dengan sikap tersebut menghadap ke arah Barat.


4. Ratnasambhawa dengan Sikap Wara yang melambangkan sifat kedermawanan.  Patung dengan sikap ini menghadap ke arah selatan.


5. Warocana dengan sikap Witarka yang melambangkan akal budi.  Patung dengan sikap seperti ini berada di tengah.


6. Dharmacakra yang melambangkan pemutaran roda dharma. Patung ini juga berada di tengah.


Puncak Candi Borobudur merupakan rangkaian stupa - stupa dengan stupa besar di tengah sebagai puncak. Stupa - stupa kecil mengelilingi stupa induk yangbesar sebagai pusat. Stupa besar Borobudur di salamnya berupa kamar, langitnya berbentuk piramid. Stupa besar ini lambang dari Garbha Tathagata, yaitu tempat sukma kembali ke alam keabadian. Setelah perjalanan panjang mendaki menaiki tangga, melingkari lorong, maka sampailah pada puncak stupa ini. Ibaratnya, perjalanan anak manusia menuju alam keabadian adalah perjalanan yang sulit, banyak halangan dan rintangannya. Halangan nafsu duniawi hingga usaha manusia untuk melepaskan diri dari jerat nafsu, akan berbuah manis pada alam keabadian.


                    Pertanyaanya, apakah kita mampu melewati beragam ujian kehidupan itu? :)

sumber :
- Penuturan pemandu Wisata Borobudur
- Wikipedia
- Buku Wisata borobudur




5 komentar:

Cindraayoe mengatakan...

Saya dulu juga suka asik sendiri waktu maen ke borobudur dan guide nya cerita bahkan sampe berbusa-busa,, hihihiii.. Salam dari jogja Bu Cit, seneng deh waktu itu sempat ketemu di Batino's.. :)
#Yang tiba-tiba inget penyesalan terbesar waktu itu ngga ikut rombongan ke borobudur.

Super Bucit mengatakan...

Wah iya, kenapa gak ikut ke Borobudur. kan bisa ndengerin kuliah bareng.. hihihihi

EPHO's mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
EPHO's mengatakan...

Citraaa, ini keren banget!
Blognya makin cihuy, prestasi juga makin asik. Congrat yaaa... Adek gw komen, wah mbak Citra bener-bener menemukan passionnya ya. Dah gitu mbak Alfa dari Trinidad pun belajarnya ke Citra. Ckckckck... Hebat! Four thumbs up!

Super Bucit mengatakan...

Wwaaaaah, makasih ya mbak dokter Evy. Baru mulai belajar menulis nih. Baru nyadar juga kapasitas otak bisa mendadak jadi sempit menampung semua memori perjalanan hidup. Blog ini selain untuk menyimpan sedikit dari apa yang sudah aku lalui , mudah-mudahan bermanfaat untuk yang lain juga. Sukses juga ya dengan tulisan-tulisan mbak. Very inspiring.

 

Pengikut