mari sama - sama kita simak, apa yang ada di  
blog lama  ku tahun 2004.
 
                      
aku adalah apa yang kaulihat 
jangan coba kau tambah - tambah, 
karena aku mensyukuri apa yang aku punya 
dengan muka belangku, hidung pesekku, bibir tebalku 
aku adalah apa yang kau lihat 
jangan coba ku kurang - kurang 
karena aku mensyukuri apa yang aku punya 
dengan badan tambunku, kaki lemahku, tangan gemukku 
aku adalah apa yang kau lihat 
jadi jika cinta yang ingin kau tawarkan kepadaku 
cintailah aku seperti apa yang kau lihat 
jangan kau tambah - tambah 
jangan kau kurang - kurang 
mari kita berdagang kontan! 
-tita- duren sawit , 5maret2004 
perempuan yang tersenyum itu ibuku, 
senyum yang senantiasa ada untuk anaknya, 
walau tak kunjung pulang 
olehnya dinanti anaknya yang pergi jauh 
mengaku merantau tapi hilang kabar 
perempuan itu ibuku, 
ibu yang tak berhenti berdoa akan langkah selamat 
dari sebuah nyawa 
agar tak tersia di sebuah kabar perjuangan getir kehidupan 
perempuan yang berdiri di ujung jalan, 
memapahku dalam lemah tak berpangkal rasa hina, 
tapi rasa kecewa berujung sesal tiada tara 
memilih jalan tiada bernorma 
dia yang memapahku...ibuku... 
-tita-durensawit,5maret2004 
maka mulai ditabuhlah lonceng tanda kesunyian yang tertanam oleh 
badai semua lambang - lambang keheningan.... 
sepi dan sunyi ketika genderang perang bertabuhan di senja hati 
perang ini tak pernah berhenti, sama saja dengan sepi - sepi di hati 
pembuatnya 
perang adalah sepi 
perang itu sunyi 
maka itu mereka semua mati dalam sepi.... 
"perang cuma buat sengsara rakyat" 
-tita- duren sawit5maret2003 
posted by tita kusuma @ 3:00 PM
                               deru untuk kekasih 
sayangku, kau sebut aku berasal dari debu, 
yang kau rengkuh di peluk sendumu sedari malam 
tapi pun remuk lah aku karena kedebuanku 
cintaku, kau sebut aku alir air, 
yang kau dekap di dada angkuhmu sedari dulu 
namun pun aku hancur merembes karena keairanku 
rinduku, kau minta aku jadi angin 
yang kau harap bisa hembuskan kesegaran untuk jiwamu 
aku mau kasih, aku mau jadi angin yang menderu 
yang melingkarimu dengan pusaran debu debu mengalir bagai air 
hingga tak lagi bisa kau pergi jauh, tetap berpegang pada janji kita berdua 
untuk saling menjejak di bumi, tanah 
                      
pulang ke sebuah kota 
dengan ikat di pinggang rami halus diraga 
aku ingat akan dia, 
yang membisikiku dengan sekelumit kata cinta 
sekecup manis asmara 
dan sentuhan bagai bulan madu pertama 
kotanya buatku sendu,  
tapi tak membuatnya pulang dengan peluk hangatnya 
bisikan halus masih jadi dendang, 
saat pulang ke sebuah kota 
bertajuk rumah dengan pagar bambu 
menyapa ramah.....
                      
hidup yang sempurna 
kau pernah tuturkan sebuah ceita tentang jalan panjang 
yang katamu hendak kita tekur bersama, bergandeng tangan 
saling mengerti, memahami, menghormati dan mengisi 
rongga kosong di jiwa yang selalu porak akan hadirnya badai alam 
mampu kau isi dengan semua cerita mu tentang jalan panjang itu 
kita memang tidak pernah bisa mengakhiri cerita itu, 
karena kita hanya bisa menjalani.. 
dan, menjalaninya bersamamu.. 
adalah kesempurnaan hidup yang kurasakan....
      
posted by tita kusuma @ 12:29 PM 
                 
satu - satu kupandangi gerak wan kelabu di jendela hatiku 
tak ada yang benar -benar membentuk kata gagal atau rusak, 
namun suasana padam nya mengerogoti jiwa tenangku.. 
aku hanya manusia yang punya lelah dan batas sabar 
aku hanya manusia yang punya lemah dan tanpa sadar 
aku cuma hamparan debu di butir pasir pantai kehidupan.. 
aku lelah.. 
padahal butuh banyak tenaga... 
pernikahan di depan mata...     
manusia pagi        
ku katakan pada batas langit, bahwa anaknya, manusia pagi akan datang kembali... 
"aku tak mengharapkannya datang lagi, aku bukanlah dewa yang menjadikannya ada, dan bukan bidadari yang menyayanginya..." 
ku ceritakan semua deru dempa tempa manusia pagi 
"aku tak peduli pada setiap titik segar yang ia punya, pagi adalah kepunyaan fajar dan permusuhan senja, aku hanyalah sebatas pengamat..." 
ku jelaskan tentang konsep pulang pada batas langit, manusia pagi lelah ingin beranjak ke peraduan.. 
"aku bukan peraduan, aku adalah garis..." 
manusia pagi hanya berharap, hidupnya selurus garis yang kau bentangkan...     
berada di pondok cinta        
ku ketuk, 
dan melangkah ke dalamnya 
ada harum, ada tawa, ada nyata 
tak seperti di luar sana 
ku dimanja namun maya 
ku tertidur, 
pulas 
kutilang bernyanyi terayun ayun di pucuk pohon cemara, 
angin yang membawakan salam dari matahari yang tertahan di ujung senja 
aku bermimpi 
mimpi tentang kata- kata ajaib dari yang tercinta: 
pondok kayu, taman kecil, kolam ikan, air mengalir, 
aku, kamu, kopi panas, beranda samping, embun pagi 
suara gending, tawa bocah, semilir angin, dan cinta kita.... 
tak ingin aku bangun dari mimpi, 
aku ingin hidup di pondok cinta 
dan pulas di dalamnya...... 
(ditulis ketikaterasa damai di cinta ini...) 
bertempur dengan hati sendiri        
lihat.. 
lihat kepulan asap.. 
di koordinat 76 derajat kita bertemu. 
bara.. 
mesiu 
peluru.. 
mortir.. 
darah.. 
air mata.. 
perang dengan hati 
yang mati diri sendiri.. 
posted by tita kusuma @ 5:0 
risalah tetes hujan!        
ada tetes 
di setiap air hujan, 
ada rindu 
di setiap semua kenangan.... 
" tetes hujan adalah sebuah perumpamaan, 
umpama ada kering, dia membasahi 
umapama ada marah, dia melunakkan 
umpama ada senang, dia meramaikan"
tetes hujan adalah jiwa 
jiwa yang berkelana, sibuk mencari makna kehidupan, hilir mudik ia mengais ngais perjuangan demi perjuangan.. 
tetes hujan, 
antara aku dan kau adalah satu 
antara dia dan mereka adalah tiada 
di padang luas kita memadu padu 
rasa antara cinta, rasa, asa, 
kesatuan antara desir angin, harum rumput dan tawa gembala... 
tetes hujan adalah kenangan dan masa depan 
di dinginnya kita mencari hangat api, 
di hangatnya kita mencari kesejukan 
walau pun jalan ini betapa berdebu, terjal dan mendaki.. 
teteshujan, adalah jiwa..            
                 
aku dan dia         
aku dan dia 
(berharap orang lain mengerti....) 
bernama kekasih jiwa 
aku dan dia saling menggantung pada harap di hati 
lantas menikmati apa yang terjadi 
setiap benih embun yang lahir di pagi hari 
aku mungkin bukan untuknya atau dia untukku 
tapi setiap rasa kasih rasa belas dan rindu ini 
terajut jadi suatu hamparan lukisan indah bernama cerita aku dan dia 
aku dan dia 
cuma manusia 
yang tengah terjebak dalam pusaran hangat rasa sayang 
tanpa pernah meminta hak milik nya... 
aku dan dia 
biar tetap begini.. 
hingga nanti.. 
anak - anak kami mengerti.... 
:ditulis dengan rasa sesal: 
maaf aku tak bisa memberi lebih dari sekedar persahabatan.     
posted by tita kusuma @ 9:54 AM
                 
pernikahan biru        
biru, 
haru, tangis, pilu 
bahagia jadi satu 
bersenandung irama pernikahan 
mantap dia ucapkan janji suci 
mengalir sebuah syukur di hamparan karpet pelaminan 
biru, tangisku 
biru, genggamannya 
kami bahagia 
itu saja 
dalam biru!     
posted by tita kusuma @ 10:50 AM