Kehamilan kedua yang penuh cerita ini, diakhiri dengan kehadiran anak kedua kami "Lintang Ahmad Ghazi Siregar".
Tanggal 3 April, ketika usia kehamilan masuk 39 minggu, aku kontrol ke dokter. Sewaktu di USG tampak air ketuban sudah mulai berkurang. Dokter menanyakan apakah siap untuk diransang induksi supaya adek bayi cepat lahir mengingat kondisi air ketuban yang sudah mulai berkurang. Berhubung sudah pernah merasakan induksi di persalinan Ndaru anak pertama, oke sajalah mengiyakan saran dokter.
3 April 2014 jam 17.00, bersama suami yang sengaja ijin dari kantor, kami datang lagi ke Rumah Sakit. Setelah mendaftar ke administrasi rawat inap, aku langsung menuju bagian persalinan. Setelah semua pemeriksaan lengkap, pukul 18.00 cairan infus induksi mulai dimasukkan. Aku masih bisa mondar mandir ke kamar mandi. Jam 19.00 diperiksa dalam , masih pembukaan 1. Bidan jaga menyarankan aku untuk tidur untuk menyimpan energi.
Jam 23.00 aku terbangun karena ingin buang air besar. Sudah mulai terasa sedikit kontraksi, namun ringan hampir tidak terasa. Diperiksa, masih bukaan 2cm. Ah pasti besok siang nih lahirnya, aku pikir saat itu. Lalu aku lanjutkan tidur.
4 April 2014 jam 03.00 , kontraksi terasa semakin menguat. Suami yang sebelumnya aku minta istirahat di ruang rawat , aku minta turun ke bagian bersalin karena pinggangku mulai terasa tidak nyaman saat kontraksi datang. Lumayanlah, ada yang elus punggung. Kami masih ngobrol santai saat itu sambil sesekali aku cengar cengir menahan sakit kontraksi yang datang. Jam 04.00 suami mengeluh sakit perut, dan mau buang air besar di kamar rawat. Sekitar 20 menit kemudian, suamiku belum hadir lagi, rasa kontraksi yang sangat kuat datang disusul pecahnya ketuban. Aku langsung panggil bidan jaga. Bidan belum sampai ke ranjangku, tiba- tiba datang rasa mulas luar biasa yang mengajakku untuk mengejan. Waduuuh, aku langsung panik...lho kok udah ngajak ngeden aja nih. Bukannya jam 11 tadi masih bukaan 2? Kok cepat sekali. Bidan buru-buru periksa dalam, ternyata sudah bukaan 9!! Jiaaaa...heboh bidan dan perawat jaga memindahkanku ke ruang bersalin. Aku buru - buru telpon suami untuk turun lagi ke ruang bersalin.
Jam 04.30 , aku sudah mulai mnegeluh tidak bisa menahan rasa ingin mengejan. Subhanallah rasanya itu seperti menahan buang air besar sebesar bola volly yang sudah diujung. Keringat mengucur deras. Bidan mengintruksikan untuk aku alihkan konsentrasi dengan cara ambil nafas dalam dan buang perlahan. Walahhh....susahnyaaa... Untung tidak terlalu lama, dokter datang, dan aku langsung diperbolehkan untuk mengejan karena bukaan sudah lengkap.
Dan subhanallah, dengan tanpa kesulitan, cukup sekali mengejan saja, maka lahirlah Lintang.Alhamdulillah wala ila ha Illalahu Allahu Akbar. Rasanya sungguh luar biasa. Tak terlukiskan bahagianya kami. Allah memberi kelancaran pada proses kelahiran ini.
Alhamdulillah, sekarang Lintang sudah berusia 2 minggu.
Mohon doanya agar Lintang selalu sehat, jadi anak yang sholeh dan bermanfaat buat ummat. Aamiinn
Photo by ARAphotovideo |