Heran baca namanya, Sambal Tuktuk? Nah inilah salah satu bukti kekayaan kuliner Indonesia kita tercinta. Dari namanya saja sudah unik ya. Sambal Tuk tuk ini aku buat untuk entry Challenge #4 Indonesian Foodblogger yang diadakan oleh group Indonesian Foodblogger.
Anda foodblogger dan belum bergabung? Ah, sayang sekali. Ayo cepat gabung bersama kami,saling sharing dan berkreasi kuliner Indonesia. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mengenalkan kepada dunia bahwa Indonesia kaya akan ragam kuliner.
Salah satunya sambal Tuk tuk ini. Sambal khas daerah Tapanuli khususnya Mandailing. Bahan pembuat sambal ini sangat beragam. Bisa dari ikan bakar/goreng yang sudah disuwir - suwir, ebi, ikan teri, dan ikan asin jambal yang ditumbuk kasar. Bahan utama tersebut digiling (diulek) bersama bawang merah, cabe merah/cabe keriting dan garam lalu terakhir diberi kucuran jeruk nipis.
Yang aku buat kali ini, mengunakan ebi. Terlebih dahulu ebi rendam air panas hingga lunak. Lalu tiriskan. Icipi sedikit ebi tersebut, jika sudah teras asin, kurangi penggunaan garam. Giling bawang merah, cabe keriting dan cabe rawit tidak usah sampai halus, lalu ebi juga ikut digiling kasar. Tambahkan garam jika terasa kurang asin. Terakhir beri air jeruk nipis. Beberapa orang suka juga menggunakan kemiri yang dibakar terlebih dahulu. Cabe yang digunakan bisa semua cabe rawit jika suka rasa pedas menyengat. Perbandingan bahannya kurang lebih seperti ini:
- 100 gram ebi, rendam air panas, tiriskan
- 6 cabai merah keriting
- 5 cabai rawit merah/hijau
- 1 jeruk nipis,ambil airnya
- 1/2 sendok teh garam
- 5 cabai rawit merah/hijau
- 1 jeruk nipis,ambil airnya
- 1/2 sendok teh garam
Menurut saya, sambal tuktuk ini paling pas disantap dengan nasi panas kepul -kepul, dengan lauk ikan bakar juga sayur gulai daun singkong. Nah, kalau bahan utamanya sudah dari ikan goreng/bakar yang digiling, tidak ada salahnya kita santap sambal ini hanya dengan nasi. Tetep wueenaaak.