Ini enaknya kerja di rumah, hampir seluruh waktuku bisa mendampingi Ndaru bermain. Adakalanya memang kami tidak selalu terlibat permainan yang sama. Usia 3 tahun membuat Ndaru kadang sudah ingin punya waktu untuk dirinya sendiri. Begitu pula sebaliknya, padatnya pekerjaan di rumah kadang mengharuskan Ndaru tidak bersamaku.
Namun di beberapa kesempatan, Ndaru sudah mulai ikut terlibat dengan pekerjaan yang kulakukan. Seperti saat mengerjakan orderan kue, Ndaru punya jatah untuk ikutan memoles loyang, mencetak kukis, menaburkan sprinkle, dan lain sebagainya. Yah, dengan segala resiko berantakan dan kotor saja sesudahnya. Tapi melihatnya berbinar, celoteh bangganya bahwa dia telah ikut membantu mamanya, tidak sebanding dengan semua 'kekacauan' yang dia buat.
Dari semua kegiatan yang dia selalu ingin terlibat, aku menikmati saat - saat dia ikut-ikutan motret makanan. Gayanya sungguh serius sekali. Makin dekat ke makanan kayanya membuat dia makin puas, hehhehee.
Masih belum bisa mengajarkan fokus dan komposisi ke dia, tentu saja. Jadi hasil fotonya belum pernah jadi bagus. Tapi menyaksikan dia sangat serius motret rasanya geli campur bangga. Gelinya, dia selalu saja ikut mengatur komposisi makanan, kadang jadi 'kacau' karena makanannya dia cuil sedikit lalu dia makan. atau kadang dia bawa entah kemana. Hhahahaa
Kamera yang dia pakai bukan mainan, tapi kamera beneran. My pocket camera. Sony cybershoot touch screen. jadilah setiap habis dia pakai, setting camera semua berubah karena 'sentuhan'nya. hehhehehhee.Tapi dia tahu persis kalau kukasih camera mainan, tidak akan muncul gambar di LCD viewer nya. Makanya dia ngotot ikut memotret dengan kamera pocket ini.
Anak kita adalah sumber kebahagiaan, seperti halnya senyum Ndaru ini. Menyaksikannya menikmati 'permainan' ini, sungguh membuat hati ini berbunga. Tak perlu repot, libatkan saja dia dengan pekerjaan kita. Siapa tahu esok hari dia akan jadi partner kerja kita yang bisa diandalkan, Amiin.
Senin, 06 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Tak sabar melihat Ndaru meneruskan jejakmu di dapur, mak.
*lap air mata
Posting Komentar