Senin, 28 November 2011

KBB#26: Panettone

Beneran baru ngeh sama yang namanya Panettone ini adalah saat baca surat tjinta host KBB#26. Oh ternyata ada nama khususnya toh,kirain roti biasa aja yang sengaja dibuat menarik perhatian dengan tingginya yang menjulang. Hehhehee, curiga tak beralasan.

Banyak tulisan yang memuat tentang Panettone ini, salah satunya adalah yang berikut ini. Sumber: Bakery Indonesia.

Pannettone adalah sejenis roti manis yang berasal dari Milan, Italia. Menjelang dan saat perayaan Natal biasanya Panettone atau Panaton disiapkan dan dinikmati warga Malta, Brazil, Italia dan Swiss. Di Milan , warga Malta (masyarakat Milan) menjadikan Panettone sebagai simbol kotanya. Bahkan di Amerika Latin, terutama di  Venezuela, Argentina , Paraguay, Uruguay, Ekuador, Bolivia, Chilli, Kolumbia dan Peru, Panettone menggantikan roscon de reyes/ bolo rei sebagai King Cake karena sebagai pengganti penanan pokok saat Natal dan Tahun Barui menjelang

Kue berbentuk kubah ini hampir sama dengan jenis fruitcake lainnya. Di dalamnya berisikan manisan kulit jeruk, manisan sitrun, kismis, dan manisan lemon. Akan tetapi, dari jenis fruitcake yang lain, Panettone memiliki kekhasan dari adonann yang berasal dari dough yang diasamkan atau bisa dikatakan sourdough. Tak heran proses pembuatan dan proofing-nya memakan waktu cukup lama untuk menghasilkan volume cake yang diinginkan. Betapa tidak, dari hasil proofing yang menyita banyak waktu, volume Panettone bisa mencapai 12-15 cm dengan berat 1 kg.

Masyarakat Italia, biasanya menikmati Panettone dalam bentuk irisan vertikal dan semangkuk Crema di Mascarpone, krim yang terbuat dari mascarpone. Mereka juga menikmatinya dengan minuman manis seperti Amaretto, secangkir cokelat panas, dan  the sweet wine, seperti Asti atau Moscato d’Asti. Di Italia, kata “Panettone” berasal dari kata Italia “panetto”, roti-roti kecil Akhiran Italia augmentatif “-satu” (diucapkan “o-neh”) memiliki perubahan yang berarti  “roti besar”. Oleh karena itu, produksi Panettone dengan proses proofing yang cukup lama, hasil akhirnya cukup besar dan bervolume.

Di balik itu semua, tak disangka Panettone menjadi penganan tradisional khas Italia yang keberadaannya sudah ada sejak zaman Kekaisaran Romawi. Mulanya,orang Romawi menyukai roti yang beragi dilumuri madu. Sejak kemunculannya, Panettone menjadi makanan yang mewah dan hanya dinikmati para bangsawan Italia. Sementara, saat itu Panettone masih dibandrol harga yang cukup tinggi, sehingga pribumi Italia tidak sanggup untuk membelinya. Akan tetapi, munculnya persaingan sengit, pada akhir Perang Dunia II, Panettone dihargai sangat murah untuk siapapun. Mulai saat itu, kecintaan terhadap Panettone semakin meluas hingga keluar Italia, yang diidentikkan sebagai Natal yang manis. Tercatat dalam tulisan illuminist,Pietro Verri, yang ditemukan pada abad ke-18, Panettone identik dengan Natal yang ia sebut sebagai “Pane di Tono” (roti mewah).

Meskipun Panettone berasal dari Milan, saat ini Panettone lebih populer di pusat dan selatan Italia, Brazil, Argentina, dan wilayah Amerika Latin lainnya. Hingga pendapatan penjualan menjelang, saat Natal, hingga perayaan Tahun Baru, keuntungan bisa mencapai angka 55% dibandingkan utara Milan yang hanya mencapai angka 45%. Bahkan para bakers di Italia setiap menjelang dan saat Natal memproduksi hingga 117 juta Panettone yang bernilai 579 juta Euro (416 juta poundsterling).  Karena kecintaan masyarakat Italia dan sekitarnya terhadap Panettone, tak heran saat Natal, para bakers mampu meraih keuntungan berlipat. Oleh karena itu, Panettone dijadikan makanan pokok dan sangat tepat dinikmati saat kumpul bersama keluarga dan kerabat dalam suasana Natal. [Teks: Eka Michelina]

Selain sejarah Panettone di atas, ada legenda romantis dari sejarah dibuatnya Panettone ini pertama kali. 

Alkisah  ada seorang bangsawan muda yang jatuh cinta kepada seorang anak peremepuan dari seorang chef pastry bernama Toni. Untuk memberi kesan kepada ayah dari perempuan yang dia cintai, pemuda tersebut menyamar menjadi chef pastry junior yang sedang magang, yang lalu menciptakan roti berbentuk kubah (dome) yang manis dengan rasa khas. Roti rasa baru ini laku keras, orang berbondong-bondong antri di toko roti tersebut untuk membeli roti pan de Toni.

Di Milan, para pengusaha memiliki kebiasaan untuk memberikan roti panettone sebagai kado natal kepada klien-klien mereka. Namun, jauh sebelumnya, panettone dikenal sebagai makanan mewah, yang tidak semua orang mampu membelinya. Hingga pada suatu saat, tehnik-tehnik produksi baru bisa menekan biaya produksi sehingga membuat panettone bisa terjangkau semua orang. Sebuah proses yang mengkombinasikan ragi dengan paper mould akan membuat ragi merata di adonan roti sehingga menjadi roti yang sangat ringan.

Saat ini panettone, dikenal di seluruh dunia dengan berbagai variasi, dengan diisi krim, ditutup dengan coklat dan icing almond. Roti ini dijual dalam kemasan cantik.  Panettone dapat dinikmati dengan seribu satu cara, dipotong tipis atau tebal, disiram dengan berbagai saus, diisi atau ditutup dengan krim. Sangat cocok sekali di toasted untuk sarapan pagi, dicelup ke susu dingin atau panas, hingga melunak. Panettone bukan hanya tradisi natal, tapi juga pelengkap yang lezat untuk hidangan yang nikmat.




Panettone (traditional Italian christmas bread)
Source: The Worldwide Gourmet
Bahan :
1 ½ cakes of fresh bakers yeast (ragi)
65 ml (1/4 cup) gula
6 tbsp air hangat
6 kuning telur
Lemon zest dari 1 buah lemon
Sejumput garam
500-750 ml (2-3 cups) tepung terigu
100 ml (6 sdm) potongan candied peel
100 gr (6 sdm) + 2 sdm butter/mentega
4 sdm sultana
4 sdm currant (beri berian :P)
1 sdt vanilla







Cara Membuat

Masukan 1 sdm gula dan ragi kedalam susu hangat, diamkan selama 3 menit. Kemudian  mix dan istirahatkan ditempat yang kering dan hangat (contoh diatas oven yang sebelumnya telah dipanaskan) sampai volume campuran menjadi 2 kali lipatnya, kurang lebih 5 menit.
Masukan campuran tersebut kedalam mangkuk, tambahkan kuning telur, vanilla, parutan kulit lemon, garam dan sisa gula. Campur 500 ml (2 cup) tepung terigu secara bertahap sampai lembut ditangan dan adonan dapat dibulatkan. Kemudian campurkan potongan butter sedikit demi sedikit sampai adonan menjadi lebih lembut dan lebih elastis.
Campur 125 hingga 250 ml (1/2 hingga 1 cup) terigu sampai adonan lebih kokoh, lembut dan tidak lengket.
Letakan adonan diatas meja kerja yang telah di taburi sedikit terigu. Uleni adonan kurang lebih 10 menit. Setelah adonan lebih lembut masukan kedalam wadah yang telah di olesi butter, taburi dengan sedikit tepung terigu tutup dengan kain dan letakan ditempat yang kering kurang lebih selama 45 menit sampai adonan bertambah volumenya dua kali lipat.
Kempiskan adonan, tambakan candied lemon peel, kismis dan currants kemudian uleni sampai semuanya tercampur rata.
Taruh kertas roti yang telah di olesi butter dua sisinya dalam loyang besar, masukan adonan dan beri jejak (torehan) diatasnya. Tutup dengan kertas yang telah diolesi butter dan diamkan selama 15 menit di tempat hangat sampai adonan mengembang, Angkat kertas dari atas adonan dan oleskan butter diatas adonan tersebut.

Panaskan oven dengan suhu 200 derajat celcius (400 derajat F), taruh loyang yang telah berisi adonan dalam oven dan panggang kurang lebih 10 menit, turunkan suhu oven ke 160 derajat celcius (350 derajat F) dan panggang lagi selama 30 sampat 40 menit, oleskan adonan roti dengan lelehan butter, roti akan matang setelah bagian atasnya berubah menjadi keemasan dan krispy.
Angkat dari oven dan biarkan selama 15 menit kemudian keluarkan dari loyang. 


Mulanya sempat ragu, karena nguleninnya manual pake tangan, bisa kalis nggak nih. Dikesampingkan deh tehnik bentang untuk mengetahui kekalisan adonan. Pokoknya sesuai resep saja, uleni 10 menit, ya sudah berhent. Hhehhee,padahal nggak ada kalisnya sama sekali. Sempat pesimis juga, lembut nggak hasilnya nanti. Ternyata eh ternyata, lembut lho. memang teksturnya lebih padat dibanding roti - roti yang selama ini jamak orang Indonesia makan. Lebih mirip roti model jadul seperti produksi Tan ek Tjoan atau Lauw. Puadet tapi lembut.

Seharusnya bisa aku tambahkan lebih banyak manisan buah kering dan kismis lagi, tapi sejujurnya aku pribadi tidak terlalu suka kismis dan teman - temannya ini, jadi aku kurangi. Hasilnya rasa Panettone yang kubuat kurang manis, cenderung tawar saja. Tapi tetap enak ketika makannya dicelup coklat manis panas..mmhhmmm..slurruupp.


Beruntung banget deh, bisa dapat kesempatan cobain buat Panettone yang ternyata ngetop sejagad ini. duh, kemana aja selama ini aku yak...hihihihii... Nggak sia - sia, ternyata kekuatan tangan untuk nguleni masih bisa diandalkan, apalagi dapat hasil roti tinggi menjulang , lembut, dengan rasa yang menawan.



Kamis, 17 November 2011

Serabi si pemikat hati

Tak terasa Indonesian Foodblogger, sebuah group asyik tempat ngumpulnya para foodiebloger asal Indonesia, mengadakan challenge chapter ke- 2 (dua) untuk anggotanya. Di tantangan sebelumnya, aku ikut juga nih, waktu itu aku posting Buntil. Nah chapter ke-dua ini disempetin ikut deh buat ngerame-ramein padahal udah deket tenggat waktu. Challenge kali ini bertema Indonesian Snack. Nah, kali ini yang kubuat adalah Serabi.

Serabi Kinca

Kenapa serabi? Karena aku sungguh penasaran dengan bagaimana cara membuat serabi ini. Browsing resep, dapatnya beraneka ragam. Karena ternyata Serabi pun banyak sekali macamnya. Ada yang manis, ada yang asin. Ada Serabi Solo, ada Serabi Dengklok. Ada yang dicampur kelapa, ada yang tidak. Ada yang pakai tepung terigu, ada yang dicampur tepung beras. Ada yang pakai ragi, ada yang pakai baking powder, ada yang pakai baking soda, ada yang tidak pakai bahan pengembang  pencipta serat, cukup adonan ditepuk - tepuk saja. Bingung nggak tuh mau pakai yang mana. Hihihhihii..Kali ini aku coba resepnya dari sini

SERABI HIJAU
untuk 30 pcs.
BAHAN:
  • 500 gram tepung terigu
  • 1 sdt garam
  • 1 sdt baking powder ---- aku pakai 1sdt BPDA
  • 3 butir telur, kocok sebentar 
  • 1250 ml santan, dari 1 butir kelapa
  • 50 ml air daun suji-pandan --- aku pakai pandan pasta
SAUS KINCA:
  • 200 gram gula merah, sisir -- karena tidak mau terlalu merah aku hanya pakai 50 gram saja
  • 1 sdm gula pasir ---- untuk rasa manis aku pakai 125 gram gula pasir
  • 750 ml santan, dari 1 butir kelapa
  • 1/2 sdt garam
  • 6 cm kayu manis
  • 2 butir cengkih
  • 4 lembar daun pandan, potong-potong
  • Aku tambahkan: 30 gram tepung beras diencerkan dengan sedikit air untuk pengental
CARA MEMBUAT:
  1. Campur tepung, garam dan baking powder dalam wadah, aduk rata. Tambahkan telur kocok dan 400 ml santan ke dalamnya, aduk rata. Tepuk-tepuk adonan dengan telapak tangan selama 20 menit hingga adonan licin dan terasa ringan.
  2. Masukkan sisa santan sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata. Masukkan pasta pandan ke dalam adonan, aduk rata. Aduk dengan sendok kayu, agar udara bisa masuk ke dalam adonan. Diamkan adonan kurang lebih 2 jam.
  3. Siapkan wajan kecil berdasar tebal atau wajan tanah liat, panaskan di atas api sedang, olesi dengan minyak goreng (aku pakai minyak kelapa merk Barco). Tuang 1 sendok sayur (kurang lebih 75 ml) adonan ke dalam wajan.
  4. Masak hingga adonan berlubang-lubang mulai dari bagian pinggirnya, tunggu hingga lubang cukup banyak, tutup wajan, masak hingga serabi matang. Congkel dan keluarkan serabi dari wajan. Lakukan hingga semua adonan habis.
  5. Saus: Taruh semua bahan saus di dalam panci, masak diatas api sedang. Timba-timba santan hingga mendidih agar santan tidak pecah. Saat mendidih, masukkan larutan tepung beras untuk mengentalkan. Masak terus hingga bau harumnya keluar, angkat. Sajikan serabi dengan saus kinca.

Serabi Kinca

Nah, percobaan kali ini juga kurasa tidak terlalu berhasil. Pengennya tuh permukaan serabi jadi bolong - bolong semua. Eh yang jadi kok permukaannya cenderung mulus, hehehhee. Dalamnya sih cukup banyak seratnya. Rasa yang pasti enak, tekstur juga tidak mengecewakan. Mungkin kurang seru nepuk- nepuk adonannya kali ya. Karena proses penepukan adonan ini ternyata sangat berpengaruh untuk pembentukan serat. Contohnya pada kue Carabikang, walaupun tanpa bahan pengembang tetap saja bisa berserat keren gitu, pasti akibat penepukan yang adekuat.

Suatu saat pasti akan dicoba lagi nih resep yang lain. Karena selain rasanya yang khas dan legit, penampilan Serabi dengan lubang- lubang di permukaan serta efek gosong di bagian bawahnya, sungguh sangat memikat hati.

Selasa, 15 November 2011

Castle Cake

Sudah lama nih tidak posting orderan, soalnya selama ini seringnya melulu nasi box, nasi tumpeng, jajan pasar, hehheee, takutnya yang ngebaca pada bosen. hehhehehee. Kali ini mau pasang foto orderan cake fondant bertema kastil/istana dan putrinya.


Cake kastil ini terdiri dari 3 tingkat cake. Paling dasar ukuran 40x40 cm, yang tengah ukuran 25 cm, paling atas ukuran 16cm. Masing - masing cake tingginya 7cm. Semua cakenya menggunakan Lapis Surabaya. Tower kastilnya menggunakan Stereofoam dilapis fondant, termasuk puncak menara berbentuk kerucut itu  adalah gabus stereofoam.



Cake ini dipesan untuk perayaan ulang tahun Dita ke 17 tahun, permintaannya adalah cake kastil dengan warna pink dan hijau muda, beserta figurin Princess dan babi di sekitarnya. Figurin princess yang terpasang berukuran tinggi 12 cm, muka Princess nya dibentuk menggunakan mould wajah. Figurin ini terbuat dari fondant.


Untuk merangkaikan cake ini dalam kesatuan utuh, digunakan dowel dari sumpit. Untuk menyangga cake level ke dua dowel dipasang di 6 titik, untuk menyangga cake paling atas dowel di pasang di 5 titik. Sementara untuk menyambung tower ke cake juga digunakan dowel, selain juga merekatkan bagian bawah tower ke alas cake dengan fondant basah . Karena pertimbangan beratnya cake ini, alasnya bukan hanya alas cake triplek biasa, namun ditambah stereofoam dan tambahan triplek lagi di bawahnya.


Figurin babi yang di pasang juga dengan berbagai posisi.  Ada 5 babi dengan posisinya masing - masing seakan sedang bersantai menemani Princess. :D. Semoga yang pesan puas ya akan hasilnya.

Selasa, 01 November 2011

#FP: Memotret Es Krim di rumah.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam proses pengambilan gambar untuk keperluan iklan es krim, bahan es krim kadang disubtitusi dengan mashed potato. Proses pemotretan yang biasanya memakan waktu cukup panjang, dan kebutuhan lighting pemotretan yang menggunakan lampu - lampu foto yang mengeluarkan panas, bisa menyulitkan. Es krim gampang sekali meleleh, dan jelas membuat tampilan menjadi kurang cantik.

Bagaimana dengan kita, para foodieblogger? Apakah harus kita melakukan trick yang sama? Sementara kebutuhan kita tidaklah bersifat komersil (mendapat keuntungan materi), yah sebutlah hanya untuk kepuasan batin dan potrfolio pribadi. dapatkah kita menghasilkan foto eskrim yang tidak keburu mencair, misal untuk di atas pancake atau sepiring banana split? 

Yang memudahkan, sebagian besar dari kita memotret makanan menggunakan natural lighting, bukan menggunakan lampu foto. Tapi es krim toh juga meleleh di suhu ruang bukan? Berikut ini sedikit trick untuk mendapatkan foto eskrim asli dari rumah sendiri. Tanpa manipulasi bahan sama sekali. 

1. Siapkan setting foto yang kita inginkan, berikut juga propertynya. Letakkan semua elemen foto di tempat nantinya akan difoto, kecuali es krimya. Jika ingin memotret es krim di atas pancake, susun dahulu pancakenya. atau susun dulu pisang  diatas piring/mangkok jika kita akan memotret banana split. 
Ilustrasi yang saya buat ini, memotret es krim di atas cone.


2. Sebelum es krim saya letakkan di atas cone, terlebih dahulu saya letakkan benda yang nantinya akan digantikan tempatnya oleh eskrim, dalam hal ini saya pakai kertas tisue.

3. Tentukan setting kamera untuk mendapatkan foto yang diinginkan. Apperture, Shutter speed, ISO, dan titik fokusnya. atur lagi komposisinya, seperti apa foto yang anda inginkan , begitulah anda menyusunnya pada tahapan ini. Jika diperlukan reflektor, letakkan pada tempat yang dibutuhkan.


4. Berikutnya yang harus anda lakukan dengan cepat adalah, menscoop es krim (yang sebelumnya di freezer) ke atas cone eskrim (atau pancake atau pisang) sesuai rencana semula, lalu  potretlah es krim dari beberapa angle seperti yang sudah anda rencanakan.


Yap, akhirnya kita bisa mendapatkan foto es krim dari es krim asli. Tanpa manipulasi. Kuncinya hanyalah perencanaan dan pengerjaan yang cepat. Dan kadang dengan berlalunya waktu pun, es krim akan mulai meleleh. Jadi jangan terlalu lama yaaa...



 

Pengikut